Tawa di Antara Sejuta Lara

Evika Dewi Susana
Chapter #99

Bab 99 Duka Lara (7)

Mira masih terisak, begitu juga Fara. Keduanya memandang langiKa yang dipenuhi bintang. Menatapnya lama. Mereka ga berkata-kata, hanya membisu, air mata daja yang terus turun membasahi pipi mereka. Tak lama, Tiba-tiba, Sita sudah duduk di pinggir Fara, membuat keduanya kaget.

"Kirain kamu udah tidur, belum ngantuk?" Tanya Fara, sambil memeluknya. Sita hanya mengangguk.

"Makan dulu sedikit ya, terus minum obatnya. Masih sakit?" Tanya Fara. Sita hanya menyerahkan plastik obatnya pada Fara. Lalu gegas Fara mengambil bubur di makanan di dapur dan menyuapinya. Mira memegangi gelasnya. Setelah tiga siap, seperti biasa, Sita berhenti. Lalu dia meminum obatnya.

"Istirahat ya. Aku antar ke kamar?" Tanya Fara. Sita hanya menggeleng. Air mata perlahan turun membasahi pipinya.

"Aku pengen di sini dulu. Ditemani angin malam. Dafa selalu melarangku keluar malam, angin malam ga bagus buatku katanya." Kekeh Sita, tersenyum pedih.

"Tapi aku selalu membawanya jalan-jalan malam. Ke pantai, pasar malam, kafe, wahana bermain. Dan dia selalu menyiapkan jaket untukku." Suaranya menjadi serak, seiring tangisan yang keluar dari bibirnya.

"Dafa sangat mencintaimu. Dia sangat mengkhawatirkanmu." Kata Fara.

"Aku tahu. Dan aku pun sangat mencintainya. Bahkan, aku belum mengikhlaskannya pergi dariku. Aku belum siap ditinggalkan." Pecahlah tangis Sita. Fara memeluknya, begitu juga Mira. Sita tiba-tiba saja mengelus perut Mira.

"Aku ingin mengandung anaknya. Untuk mengobati lukaku. Semoga aku segera memilikinya." Kata Sita.

Fara dan Mira berpandangan, bingung harus menjawab apa. Mereka hanya mengeratkan pelukannya pada Sita. Dan menangis bersama.

"Kamu jangan banyak pikiran, Mir. Kasihan anakmu, dia sudah bisa merasakan perasaan mamanya. Baik-baik ya di dalam sana baby." Kata Sita, sambil mengusap lembut perut Mira. Sambil menahan tangis, Mira memegang tangan Sita. "Aku baik-baik saja Ta, kamu juga harus berjanji, akan baik-baik saja ya. Kita akan selalu di sini." Kata Mira.

"Pulanglah Mir, kasihan Gege. Dia mau menyelesaikan kuliahnya beberapa bulan lagi. Pasti dia akan segera kembali ke Amerika. Setelah Gege kembali ke sana, kamu bisa ke sini lagi ya." Kata Sita lembut.

Lihat selengkapnya