Tiga bulan kemudian ...
Hari yang sangat dinantikan oleh Hendra pun tiba. Yaitu hari pernikahannya dengan perempuan yang sangat dia cintai. Hendra dan keluarga sudah bersiap dari pagi. Mereka bersama dengan seluruh kerabatnya beriringan menuju rumah Danu. Ya, mereka akan melaksanakan akad nikah di rumah Danu. Juna dan Jihan tidak keberatan.
Sementara itu di kediaman Resik, Sita masih gugup. Dia masih dirias, sebentar lagi beres. Lalu Jihan dan Resik masuk ke kamarnya sambil menggendong Rafi dan Rafa. Ya, sesungguhnya diputuskan bersama, Sita memberi nama kedua anaknya, Rafi Prasetya dan Rafa Prasetya. Rafi yang lebih dulu lahir. Sita menciumi kedua buah hatinya.
"Lihat bunda kalian sayang. Sangat cantik." Kata Resik.
"Iya. Bunda kalian cantik sekali." Kata Jihan.
"Makasih ya anak-anak bunda. I love both of you."
Keluarga Hendra sudah sampai di kediaman Resik. Mereka manunggu di ruang tamu yang sudah disulap sedemikian rupa. Banyak kursi sudah disiapkan berjejer di ruang tamu dan juga di halaman depan. Hendra terlihat gugup. Tak lama, Sita keluar didampingi Resik dan Jihan yang menggendong Rafi dan Rafa. Sita berjalan mendekati bangku yang sudah disiapkan untuk acara ijab kabul.
Hendra terpana melihat Sita. Dia sangat menawan. Cantik sekali, gumam Hendra. Acara ijab kabul pun berlangsung lancar. Hendra mengecup kening Sita. Setelah itu, mereka melakukan acara sungkeman pada orangtua Sita, orangtua Dafa, dan orangtua Hendra. Setelah selesai, semuanya gegas menuju hotel tempat acara berlangsung.
Mereka sampai dan langsung dituntun oleh WO untuk menuju pelaminan. Para WO sibuk mengurus rundown acara. Dijadwalkan acara akan diselenggarakan dari mulai pukul 11.00-15.00 dikarenakan kerabat keluarga Sita, Dafa, dan Hendra sangat banyak.
Sahabat Sita, tentu saja semuanya menjadi groomsmen dan bridesmaid. Fara dan Reno, Mira dan Gege, Zidan dan Sinta, serta Lily dan Jason. Semuanya kompak memakai kostum black and gold, sesuai baju pengantin. Zidan terlihat berkaca-kaca, akhirnya, kamu bahagia juga Sita. Aku bahagia jika kamu bahagia.
Sedangkan Rafi dan Rafa, keduanya tidak rewel. Sangat anteng dan tenang. Mereka digendong Raisya dan Reyna. Mereka tertawa dan menunjuk ke arah atas. Entah apa yang membuat mereka tertawa.
Tamu-tamu mulai berdatangan satu per satu. Ga tanggung-tanggung, seribu undangan disebar. Ballroom luas dengan aksesori yang mewah, terlihat saat kita masuk ke dalam.
Sita dan Hendra sudah sangat kelelahan. Beberapa kali mereka beristirahat sambil berganti pakaian. Sita harus beberapa kali juga mengganti dalamannya karena air susunya rembes. Saat berganti baju untuk ketiga kalinya, Hendra ga tega. Dia menyuruh perias untuk keluar ruangan dulu.
"Masih basah sayang?" Tanya Hendra lembut.
"Iya. Padahal aku udah pompa dari lagi dan dimasukkan ke dalam dot. Tetep aza." Kata Sita. Hendra pun menaikkan bra Sita.
"Mau I sunshine?" Tanya Hendra. Sita terdiam.