Aku terkejut, karena aku tidak menyangka ada seseorang yang berani mendekatiku. Semua pandangan anak-anak yang berada dikantin menuju kearahku. Ya bukan hanya aku, semua murid disekolah inipun bingung kenapa anak ini berani mendekatiku.
"Aku kelas IPA A, kamu?" Lagi-lagi anak itu bertanya dengan wajah polosnya sambil tersenyum. Aku tidak menjawabnya karena aku tidak peduli dan kupikir hanya membuang- buang tenaga saja menjawabnya.
"Oh ya, apa kau suka pelajaran matematika? aku sangat tidak menyukainya, bisa kau mengajariku?" Dia terus memberiku pertanyaan yang membuatku kesal.
"BERISIK! dasar pengganggu!" Aku menjawabnya dengan nada yang kasar dan meninggalkannya menuju kelasku.
Saat aku sedang menuju kelasku, dia terus mengikutiku tepat dibelakangku. Aku berusaha untuk menahan amarah dan berpura-pura seolah tidak tahu kalau dia sedang mengikutiku.
Sesampainya dikelasku, aku segera duduk dibangkuku lalu mencoba membaca novel yang aku bawa.
"Jadi kamu kelas IPS B ya?" Anak laki-laki berkulit hitam manis itu lagi-lagi berkata dengan senyum polosnya.