Saat sampai didepan kelasku, Alfi kemudian pergi meninggalkanku menuju kelasnya. Dia selalu mengantar sampai depan kelasku tanpa kuminta.
Setiap jam istirahat ia selalu menghampiriku mengajak untuk makan bersama dengannya dan teman sekelasnya Rakha, seperti saat ini. Entah mengapa aku menerima ajakan makan bersama dengan mereka.
"Naya, sepertinya kau suka sekali siomay, setiap kau kekantin aku selalu melihatmu membeli siomay, apa aku harus belajar membuat siomay ya" Ucap Alfi yang juga sedang makan siomay tepat disebelah kananku.
"Tidak juga" Jawabku singkat karena masih terheran dengan diriku sendiri yang tidak bisa menolak ajakannya.
"Oh ya, kalian berduakan satu sekolah saat SD, kenapa kalian tidak dekat?" Tanya Alfi padaku dan Rakha.
"Mana mungkin aku dekat dengannya, kau tau sendirikan sikapnya seperti apa" Rakha menjawabnya sambil melirikku.
"Ah benar juga, kaliankan sama-sama tidak banyak bicara, seharusnya aku tidak bertanya" Ucap Alfi lalu melanjutkan makannya.
Selesai istirahat Alfi mengantarku lagi sampai depan kelas. Sebelum pergi, Rakha membisikkan sesuatu ditelingaku.
"Terimakasih karena membiarkannya hari ini" Bisik Rakha padaku dan langsung pergi menyusul Alfi.
"Sampai nanti Nayaa" Teriak Alfi sembari melambaikan tangannya. Semua muridpun melihatku. Ahh ini sungguh memalukan, ucapku dalam hati dan segera masuk kedalam kelas.
Aku tidak mengerti, mengapa Rakha seperti sangat menjaga Alfi. Apakah aku akan dihajarnya jika ia tahu kalau aku selalu membentak Alfi, pikirku.