"Maafkan aku, aku hanya ingin mengajakmu merasakan bermain dibawah hujan" Alfi lalu mengembalikan ikat rambutku.
"Ayo kita pulang, aku akan sangat marah pada diriku sendiri jika kamu sampai sakit" Ucap Alfi lagi sembari menatapku lalu menarik tanganku dan berlari menuju rumahku.
Alfi pasti akan mengantarku sampai rumah, entah mengapa aku sangat senang dan membiarkannya untuk mengantar sampai rumahku.
"Kalau begitu aku pulang dulu" Ucap Alfi setelah sampai didepan rumahku.
"Tunggu, setidaknya sekarang kau pakai payungmu" aku memanggilnya dan sedikit mengkhawatirkannya.
"Tidak perlu, sampai jumpa besok" Alfi meninggalkanku dan berlari dengan terburu-buru.
Akupun segera masuk kedalam rumah, lalu mandi dan mengganti pakaianku. Ibu pasti akan marah jika melihatku kehujanan seperti ini, batinku takut kalau ibu akan mengomel.
Keesokan harinya saat aku berangkat sekolah, aku tidak melihat Alfi ditempat biasa ia menungguku. Apa dia tidak masuk?, tanyaku dalam hati mulai khawatir.
Saat sampai didepan gerbang sekolah, aku melihat Alfi turun dari sebuah mobil dan masuk bersama dengan wanita yang sudah berumur. Mungkin itu ibunya, ada apa ya dengannya?, aku bertanya-tanya dalam hati.
Saat pelajaran sedang berlangsung. Ada dua orang anak dari kelas Alfi datang kekelasku. Mereka meminta izin pada Pak Ahmad yang sedang mengajar kelasku saat ini untuk membawaku pada Bu Ratna. Ibu Ratna adalah wali kelas Alfi. Aku lalu diantar mereka menuju ruang guru untuk menemui Ibu Ratna. Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi jantungku mulai berdetak kencang.