TEARS OF A MAN

Bhina Wiriadinata
Chapter #20

#20 PERTEMUAN PERTAMA

20

PERTEMUAN PERTAMA

 

      BIMA, MAX DAN TERE

Hanya satu kata yang dapat menggambarkan sosok perempuan bernama Tere yang berdiri dengan gaya pragawati yang sedang ‘pose’, berpostur tidak tinggi, rambut berwarna coklat tua tergerai, mata tajam, seperti tokoh perempuan kejam di dongeng-dongeng anak-anak, memakai gaun terusan tanpa lengan berwarna coklat dengan bahan tipis mengikuti lekuk tubuhnya yang memang seksi di umurnya menjelang 40 tahun, bibirnya sedikit tipis namun judesnya akan nampak ketika matanya yang tidak lebar kemudian mengerucut bak pemain sinetron yang berperan sebagai mertua yang jahat. Tatapannya sangat menyepelekan, pantesan Max didera habis dan dilecehkan oleh Tere yang hanya diam dengan tatapan seperti itu, lelaki mana yang kuat hidup dengan perempuan macam begini?

Max yang memaksa Bima untuk ke rumahnya, ketika Max menelopnnya dan meminta dengan memohon agar Bima ke rumahnya sekarang juga, karena Max dan Tere sedang ribut mempermasalahkan perjanjian yang disepakati oleh Max dan dibuat oleh Bima. Kalau saja Max tidak memaksa dengan kata-kata permohonan yang amat sangat Bima tidak sudi bertemu dengan Tere yang bertampang angkuh dan sombong. Bima sempat menolak karena kebingungan akan menjadi apa dirinya diminta datang di tengah pertempuran suami istri yang sedang memanas.

“Please Bim, tolong gue sekarang!!”

Permintaan itu pun dilaksanakan Bima dengan satu perjanjian bahwa dirinya berperan sebagai seorang penulis, psykolog dan bekerja sebagai HRD di sebuah perusahaan, bukan sebagai seorang akuntan yang mungkin tak ada korelasinya dengan masalah yang akan dihadapi Max sekarang. Sandiwara itu dibut oleh Max dengan menulis di WA dan Bima menuruti, berbohong, Bima adalah juga teman lamanya Max yang baru ketemu lagi.

“Teman lama gimana maksud lo, Max?” Kata Bima

“Alaaahhh bilang aja temen nongkrong di Bulungan waktu kuliah gitu aja!”

“Yakin Lo?”

Max hanya menjawab dengan gambar jempol.

Tanpa di sapa oleh Tere, Bima balas menatap wajah Tere dengan tatapan yang dibuat tenang dan percaya diri, untungnya tampang Bima bukan tampang lelaki kutu buku, Bima bertampang para eksekutif muda yang matang, rambutnya yang beruban sedikit mempertajam kepercayaan dirinya serta nampak smart dengan kaca mata hitam yang lagi trend dipakai. Dengan baju kemeja berwarna putih dan celana khaki warna coklat muda yang membentuk kaki Bima seperti siluet, Bima membuat Tere sedikit kalah dengan penampilannya, Bima yang meyakinkan serta tampang Bima yang tak bisa dianggap remeh. Tere hapal bagaimana lelaki bersikap, Tere dapat menilai lelaki dengan sikapnya, gayanya, gesture tubuhnya serta terkahir kualitas bicaranya – itu nanti.

Max mengambil posisi duduk di sebelah kanan Bima, sementara Tere di sebelah kirinya, Tere tidak begitu suka ketika Bima mengulurkan tangannya untuk berkenalan, Bima tak tersinggung, Max sudah banyak cerita bagaimana dan siapa Tere, walau pun Tere membuat Bima sedikit jengah. Max memperkenalkan Bima dengan sedikit sombong seperti sandiwaranya, Tere acuh dengan pandangan matanya tetap diarahkan pada Bima yang masih dia anggap biasa saja. Bima tak mengalah dengan tatapan Tere yang menyepelekan, Bima sadar dengan siapa dia berhadapan. Seorang perempuan keras kepala, sombong, angkuh dan pemain drama paling hebat untuk urusan selingkuh. Tere tak akan mau di’obrak-abrik’ oleh Bima yang jelas-jelas ada di pihak Max untuk membantainya.

Sebelum Bima diminta ke rumah, Max telah meminta Tere untuk mencari penengah atau semacam mediasi perselisiahan antara dirinya dengan Max, Tere setuju mempersilahkan malah, Tere berpikir bahwa teman-teman Max tak ada yang bermutu, Tere tahu semua. Namun ketika Bima tadi datang, sebenarnya Tere agak terkaget-kaget bahwa ternyata teman Max ada yang unpredictable.

Max bilang, dia sudah cerita ke Bima permasalahn mereka, apa yang terjadi antara dirinya dan Tere, jadi Max tidak meminta Tere untuk mengungkapkan masalahnya sendiri, Tere setuju. Bagi Tere dia akan mematahkan semua tantangan Max.

Lihat selengkapnya