"Cepat Jeani! Nanti, kita ketinggalan pesawat!” kata Bu Anne kepada Jeani.
"Iya, sebentar, Ma .... Aku mau memotret dulu rumahku,” kata Jeani sambil terus memandangi rumahnya di pinggiran Manchester City, Inggris. Rumahnya memang tidak terlalu besar, tetapi indah menurutnya.
***
Hari ini, Jeani sekeluarga berangkat ke bandara untuk terbang ke Indonesia. Jeani adalah anak dari pasangan Pak Ruslan, seorang perantauan asal Indonesia, dan Bu Anne yang asli Inggris. Mereka adalah keluarga Muslim.
Sekitar dua tahun yang lalu, saat Jeani masih berumur sembilan tahun, dia pernah datang ke kampung halaman ayahnya di Indonesia. Ketika itu, dia berkenalan dengan Marisa dan Rina yang sebaya dengannya. Mereka bermain bersama selama Jeani mengisi liburan di sana. Saat Jeani kembali ke Inggris, hubungan mereka tetap terjalin melalui e-mail.
Kini, Jeani datang lagi ke Indonesia. Tapi, bukan untuk berlibur seperti waktu itu. Kali ini, dia datang untuk menetap karena pekerjaan ayahnya pindah ke Indonesia.
***
Selama di pesawat, Jeani tidak banyak bicara. Berat juga hatinya harus meninggalkan tanah kelahiran dan teman-temannya. Dia berharap, kebersamaannya dengan Marisa dan Rina nanti, akan sepadan dengan semua kenangan manis yang ditinggalkannya di Inggris.
“Hei! Kamu, kok, melamun terus? Tumben ... kamu diam. Biasanya, selalu ada yang kamu ceritakan,” tanya Bu Anne heran.
“Enggak, Ma .... Aku hanya memikirkan teman-teman di sini dan teman-temanku nanti di sana,” jawab Jeani sambil tersipu.