Tegar Dalam Luka

Daniel Sarumaha
Chapter #2

Pelukan yang Tak Pernah Ada

Hujan masih turun perlahan, membasahi genteng rumah papan tempat Raka tinggal. Kota kecil itu seakan tahu betul bagaimana menyembunyikan kesedihan di balik keheningan. Di dalam kamar yang sempit, di atas ranjang usang yang sudah mulai berderit, Raka menatap langit-langit yang retak seperti hatinya.

Ia masih duduk memeluk lutut, mengenakan kaos lusuh peninggalan almarhum ibunya. Setiap malam terasa seperti pengulangan yang menyakitkan. Tidak ada pelukan hangat. Tidak ada suara lembut yang menyuruhnya tidur. Hanya ada sunyi yang menggerogoti hatinya perlahan.

Raka hanyalah bocah sembilan tahun ketika ibunya mengembuskan napas terakhir. Dan bahkan lebih tragis, ia bahkan tidak pernah benar-benar mengenal ayahnya yang meninggal saat ia masih bayi. Ia tidak tahu bagaimana rasanya dipeluk seorang ayah. Tidak tahu bagaimana rasanya duduk di pangkuan ibu sambil didongengi sebelum tidur. Semua kenangan yang ia punya hanyalah serpihan potongan-potongan gambar di dalam kepalanya yang perlahan pudar.

Lihat selengkapnya