Tekad Dalam Jiwa

Zsa Zsa Eki Liztyasari
Chapter #3

Resah (1998)

Hari ini aku sedang libur kusempatkan untuk pulang. Karena sekarang masih pagi jadi aku langsung menghambur ke pasar mencari Ibu. Dari kejuahan Ibu melihatku tersenyum sumringah sambil melambai-lambai lucu penuh semangat. Kuraih tangannya, kucium takzim.

Ibu mengacak rambutku sambil berkata.

Leh, tumben to, biasanya kalau mau pulang kamu kasih tau Ibu dulu di surat, malah tiba-tiba uda disini kan Ibu belum nyiapin apa-apa buat kamu.”

“Ndak apa Bu, Tama lagi kangen aja sama Ibu. Hari ini sepi lagi ya?”

“Iya sekarang memang sering sepi, banyak orang yang ga mau belanja disini karena mereka ndak suka sama orang Cina. Sampai toko Ko Liem sama Ko A Kiong harus gulung tikar. Padahal susah payah mereka punya toko itu.”

Semua serba berubah. Dari sentimen terhadap etnis Tionghoa yang membuat banyak pertokoan disini terpaksa gulung tikar menyisakan keheningan. Ditambah inflasi yang terus terjadi semakin menggigit rakyat. Kemudian puncaknya tahun ini makin banyak PHK massal. Membuat orang-orang berpikir berkali-kali untuk mengeluarkan tiap lembaran rupiah dari dompetnya.

Lihat selengkapnya