Ujang masih memperhatikan pria yang sudah tak sadarkan diri itu lamat-lamat. “Biarkan saja ia disini, kalaupun tak ada yang mencarinya dia juga pasti sudah sadar sebentar lagi. Sekarang kita harus bergegas pergi dari sini.” Ujang mengangguk.
“Tapi Tama, hari mulai siang. Akan berbahaya kalau diperjalanan pulang kita bertemu para bedebah seperti dia.” Ucap Ujang mencoba mencerna situasi kami.
“Kau benar kita tak bisa langsung pulang begitu saja. Bagaimana kalau kita ke atap Pasar Glodok? Dari sana kita bisa leluasa melihat kondisi sekitar.” Ujang mengangguk kembali, kami segera menuju lokasi selanjutnya.
***