Blurb
Nama ku Bayu aku tinggal bersama kedua orangtua ku dan aku berasal dari keluarga tidak berada di suatu hari aku berangkat sekolah aku di suruh menulis apa cita-cita ku di situ aku bingung mau menulis apa karena di otak ku banyak sekali yang aku inginkan seperti aku ingin jadi pilot, pemain bola,guru dan lain-lain waktu tidak terasa sudah habis aku belum menulis apapun tiba-tiba guru ku datang dia bertanya kepadaku "bay kenapa kertas mu masih kosong ?" Dan aku menjawab jadi begini Bu aku bingung mau menulis apa sebab banyak sekali yang aku inginkan lalu kata ibu guruku coba kamu pikirkan apa yang ingin sekali jadi seperti dia,setelah mendengar ucapan dari ibu guruku itu aku teringat tentang para pahlawan,ibu guruku datang lagi untuk mengambil kertas yang aku tulis itu,ibu guruku melihat apa yang aku tulis tiba-tiba ibu guruku bertanya "alasan ingin menjadi para pahlawan?"lalu aku menjawab karena aku ingin membantu orang banyak Bu
Aku melihat wajah ibu guruku dia hanya terlihat tersenyum saja setelah mendengar alasan dari ku
Sepulang dari sekolah aku melihat 2 orang yang lagi kesusahan lalu aku membantu mereka setelah membantu mereka aku cepat-cepat pulang kerumahnya agar bisa berkumpul bersama keluarga ku,setelah sampai di rumah aku di suruh ganti baju oleh ibu ku setelah aku ganti baju aku ke meja makan lalu aku bertanya kepada ibuku
"Bu cita-cita ibu dulu mau jadi apa?" Lalu ibu ku menjawab dulu ibu ingin sekali menjadi guru
Lalu aku bertanya lagi apa alasan ibu ingin menjadi guru?" ibuku menjawab ibu ingin membantu orang-orang yang tidak bisa membaca dan menulis di dalam hatiku rupanya guru itu sangat mulia sekali setelah selesai makan aku tidur di kamar aku tidak tahu jika hari sudah pagi
Pada keesokan harinya aku belajar untuk mempersiapkan ujian di sekolah walaupun aku tidak pintar aku harus tetap belajar agar cita-citaku kesampaian,tidak terasa bel berbunyi ujian pun dimulai sampai ujian selesai aku was-was dengan nilai ku,"aku berpikir nilai ulangan ku bagus apa gak ya?" Tiba-tiba teman ku mendekati ku dia bernama Roni dia mengajak ku ke kantin untuk mengisi tenaga,setelah sampai kantin aku bertanya kepada Roni"Ron jika nilai ulangan mu jelek apa orang tua mu akan marah?" Lalu Roni menjawab tidak Bay,"aku bertanya lagi ke Roni kenapa orang tua nya tidak marah dengan nilai ulangan nya?" Lalu Roni menjawab karena orang tua ku tidak peduli dengan ku, aku terkejut melihat alasan dia,aku bertanya lagi ke Roni kenapa orang tua mu tidak peduli dengan mu Ron?Roni menjawab karena orang tua ku sibuk dengan kerjaan nya ooh begitu aku coba menghibur Roni agar tidak sedih karena hal yang ku tanyakan tadi tidak tahu jika makanannya sudah datang aku dan Roni menyantap mie yang aku pesan tadi setelah makan mie aku dan Roni masuk ke kelas tiba-tiba aku dan Roni di gangguin sama Tino, Tino ini anaknya seperti jagoan yang selalu memalak teman-teman sekelasnya, Roni tidak suka dengan tingkah Tino yang seperti jagoan itu pada suatu ketika Roni mengajak Tino berkelahi sepulang sekolah mereka berdua janjian di suatu tempat Roni memberikan syarat ke Tino agar tidak menggangu teman-teman sekelasnya dan Tino memberikan syarat ke Roni jika dia menang dia jangan ikut campur urusan nya lagi Roni mengiyakan syarat dari Tino,aku merasa bingung apa yang harus ku lakukan "lalu aku teringat pesan ibu ku jika kamu ingin menjadi pahlawan kamu harus membantu semua orang yang membutuhkan mu", setelah aku ingat pesan ibu ku,aku coba bertanya ke teman sekelas ku siapa yang tahu tempat berkelahi Roni dan Toni lalu teman ku Siska menjawab dia ada di sebuah lapangan kosong yang di dekat rumah Roni lalu aku cepat-cepat kesana untuk memisahkan mereka berdua, rupanya aku terlambat mereka berdua sudah terjatuh di tanah aku coba minta tolong ke orang sekitar agar cepat-cepat membawa mereka ke rumah sakit,saat mereka berdua sadar aku bertanya apa manfaat nya berkelahi mereka berdua hanya diam saja tidak mengucapkan satu katapun Untung nya kata dokter mereka berdua boleh pulang,aku menelpon ibu nya Toni agar menjemput anaknya di rumah sakit,aku membawa Roni ke rumah menggunakan taksi online setelah sampai di rumah Roni aku melihat di rumah nya sangat sepi sekali tidak ada keluarga nya satupun di rumah,aku bertanya ke Roni, Ron maaf orang tua mu kapan pulang nya iya? Lalu Roni menjawab mungkin sebentar lagi
"Aku teringat aku sudah berjanji kepada ibuku untuk tidak pulang kemalaman",aku pamit ke Roni untuk pulang ke rumah ku aku hawatir jika kemalaman.
Pada ke esokan harinya nya mereka berdua dipanggil kepala sekolah,kepala sekolah sangat marah melihat Roni Dan Toni berkelahi, kepalanya sekolah bilang bagaimana Indonesia mau maju jika murid-murid pada suka berkelahi semua, Roni Dan Toni di minta minta maaf oleh kepala sekolah setelah mereka berdua saling memaafkan
Aku melihat Toni memalak teman sekelasku lagi tiba-tiba tidak sengaja aksi Toni itu di lihat oleh ibu guru Toni di adukan ke kepala sekolah lalu di skors selama seminggu,aku ingin tahu dimana Toni tinggal aku coba mengikuti nya Diam-diam rupanya Toni tinggal di rumah begitu megah Toni masuk ke rumah nya,aku coba bertanya ke tetangga nya bagaimana Toni di sini, tetangga nya menjawab Toni jarang sekali keluar rumah aku berpikir mungkin karena ini dia begitu nakal di sekolah aku memikirkan rencana agar Toni tidak nakal lagi di sekolah ,aku mendapat ide bagaimana aku jadi teman nya Toni mungkin dia bisa berubah nanti
Pada ke esokan harinya nya aku dan Roni coba main kerumah Toni, sesampainya di rumah Toni aku coba membunyikan bel rumah nya, rupanya yang keluar bukan Toni tetapi bibi nya aku coba bertanya ke bibinya"bi Toni dimana?" Bibi menjawab den Toni lagi dikamar nya lalu aku coba bertanya lagi ke bibi nya Toni"Bu Toni gak pernah keluar rumah iya?"Bibi pun menjawab den Toni tidak memiliki teman sama sekali lalu Roni berbisik sesuatu kepada ku pantesan bay Toni sikapnya begitu keteman sekelasnya Toni pun tidak keluar ke kamarnya
Pada suatu ketika entah kenapa Tiba-tiba Toni kerumah ku dia mengajak ku ke suatu tempat,aku mengiyakan ajakan Toni itu dia membawa ku kerumah ayah nya ,aku bertanya ke Toni"Ton kenapa aku di bawa ke sini?" Lalu Toni menjawab semua yang ada di isi hati nya ayah nya dan ibunya sudah lama bercerai ayah nya sudah memilih istri baru sedangkan ibu nya tidak ingin menikah lagi ,dia sangat kecewa kenapa dulu orang tua nya bercerai,aku sekarang tahu permasalahan nya dia, dia butuh kasih sayang ke dua orang tua nya,lalu aku mencoba untuk menasihati Toni,"Ton mungkin ini takdir jangan di sesalkan mungkin orang tua mu mempunyai jalan hidup yang berbeda sekarang coba kamu fokus untuk membuat kedua orangtua mu tersenyum bangga kepada mu" lalu Toni terdiam mendengar ucapan ku tadi, setelah itu aku dan Toni pulang kerumah masing-masing
Pada pagi hari nya aku, Toni,dan Roni menjadi teman di sekolah Toni yang dulu suka memalak teman sekelas nya sekarang sudah tidak lagi
Bel berbunyi ibu guruku masuk membawa hasil ujian kemarin benar sekali nilai ku yang paling jelek dari teman sekelas aku begitu kecewa tetapi aku tidak ingin membuat teman ku khawatir aku mencoba menyembunyikan wajah kecewa ku
Sepulang sekolah aku,Toni, Dan Roni membicarakan tentang cita-cita aku bertanya ke mereka berdua apa cita-cita mereka,"Toni menjawab cita-cita dia ingin menjadi seorang petinju aku bertanya kenapa alasan dia ingin menjadi petinju?"lalu dia menjawab aku ingin membuat harum nama Indonesia di kancah dunia aku sangat kagum dengan cita-cita Toni, sekarang "aku coba bertanya ke Roni apa cita-cita nya?" Roni pun menjawab aku ingin menjadi polisi,lalu aku bertanya kenapa alasan dia ingin menjadi polisi,lalu Roni menjawab dia ingin memusnahkan kejahatan di muka bumi ini,aku hanya bisa tersenyum melihat cita-cita mereka yang begitu Mulya nya lalu Roni bertanya kepada ku
"bay cita-cita mu apa sih?" Aku menjawab pertanyaan Roni aku ingin menjadi seorang pahlawan,Roni Dan Toni bingung mendengar cita-cita ku Toni pun bertanya kepada ku maksud nya apa bay lalu aku menjawab aku ingin menjadi orang yang di butuh bagi semua orang,lalu aku bilang kepada mereka berdua bawah cita-cita ku ingin menjadi dokter,dokter itu begitu Mulya sebab mereka bisa bertaruh nyawa untuk menyembuhkan orang yang sedang sakit keras
Toni dan Roni hanya terdiam mendengar ucapanku tadi,aku bertemu seorang anak kecil yang begitu lusuh aku mencoba menolong nya dan bertanya dek rumah kamu dimana? Adik itu menjawab di dekat lapangan kosong kak rupanya rumah adik itu yang di dekat tempat berkelahi Roni dan Toni dulu,aku melihat rumah nya begitu kecil lebih kecil dari rumah ku,aku melihat ada seorang perempuan tua yang membawa tongkat "aku bertanya ke anak kecil tadi dek itu siapa iya?
Lalu adik itu menjawab itu ibuku kak aku mencoba mendekati ibu anak kecil itu aku melihat walaupun mereka kekurangan tapi mereka begitu sangat bahagian,aku coba bertanya ke ibu anak kecil itu "Bu kunci kebahagiaan itu apa?" Lalu ibu itu menjawab kuncinya yaitu bersyukur apa yang Tuhan kasih dan jangan pernah mengeluh apapun aku begitu kagum dengan kata yang di ucapkan ibu tadi setelah itu aku memberikan sedikit uang kepada mereka,di situ kami belajar apa itu kunci kebahagiaan itu bukan dari harta tapi dari bersyukur apa yang Tuhan kasih setelah dari rumah adik itu kamu pulang kerumah
Setelah sampai di rumah ibu ku bertanya
"Ujian mu tadi dapat berapa bay?" Aku pasrah aku kasih hasil ujian ku tadi rupanya ibuku tidak marah aku bertanya kepada ibuku"Bu kenapa ibu tidak marah melihat hasil ujian ku ini?" Lalu ibu ku menjawab hasil nya itu tidak penting yang menting proses nya bay,aku bingung mendengar ucapan ibu tadi aku bertanya lagi ke ibuku maksudnya apa Bu? Ibu sudah melihat kamu sangat serius sekali belajar nya untuk mempersiapkan ujian ini ibu yakin kamu ingin membuat ibu bangga kan bay lalu aku menjawab iya Bu aku menangis mendengar ucapan ibu tadi
Pada suatu ketika ayahku tiba-tiba sakit aku melihat dokter sepenuh tenaga untuk membuat ayah ku sembuh tapi takdir berkata lain ayah ku meninggal sebelum ayahku pergi selama-lama nya dia berpesan bay kamu harus jadi apa yang kamu cita-cita kan setelah mendengar pesan terakhir dari ayah aku bertekat untuk bisa mewujudkan apa yang ayah inginkan sebelumnya
Waktu tidak terasa aku sudah beranjak dewasa aku masuk kuliah negeri aku tidak tahu sebelumnya bahwa aku bisa kuliah di sini karena aku dulunyan sangat bodoh sekali,ibu ku sangat bangga melihat ku bisa masuk kampus negeri
Aku ambil jurusan kedokteran,aku belajar dari dokter-dokter ahli apapun setelah lulus kuliah aku berhasil mewujudkan cita-cita ku menjadi dokter aku coba menghubungi ibuku karena dia selalu memberikan semangat setelah ayah ku meninggal ibuku tidak menjawab telpon dari ku,aku coba pulang kerumah rupanya ibuku sudah tiada aku sangat terpukul sekali melihat jasad ibu yang sudah menjadi kaku,di samping jasad ibuku aku hanya bisa bilang terimakasih sudah memberikan dukungan kepada ku love you Bu
Cita-cita bukan hanya apa yang kau inginkan tetapi cita-cita itu harus dengan tekat yang besar untuk bisa mewujudkan nya
-BCP Qiou-