"Who are you?"
2501 AVE N VERMONT, LOS ANGELES, CA 90027.
Senyuman tipis terukir di wajah Theodoric Xarvelion saat ia tak salah tujuan kali ini. Wanita yang tampak seperti sudah berkepala empat itu mengernyit menatapnya, memindai penampilannya dari atas hingga bawah.
Kembali tanda pengenal kepolisian ia tunjukkan. Namun bukannya memudar, kerutan di dahi wanita itu justru semakin tebal.
"Mrs. Alysha Whitney?"
"Aku tidak pernah melalukan tindak kriminal, untuk apa kau datang ke rumahku?"
"Aku belum mengatakan maksud dan tujuanku kemari."
Dengan mata yang masih memicing curiga, wanita bernama Alysha Whitney itu diam memberi kesempatan pria dengan kode nama R3 itu untuk berbicara.
"Sorry to surprise you, I'm form the Los Angeles Police Departement. We are currently investigating the accident case that happened 10 years ago, you are the nurse of 5 victims that were taken to Adventist Health White Memorial, right?"
Alysha Whitney, yang semula terus memicing curiga kini matanya justru sedikit membola, nampak terkejut. Namun dengan cepat ia mengatur ekspresinya, tapi lensa mata robot yang digunakan Theo dapat melihat setiap perubahan ekspresinya dengan jelas.
"Itu sudah sepuluh tahun yang lalu, apa yang membuat kalian baru menyeledikinya sekarang?"
"Well ... kurasa kau sudah mendengar tentang larangan pemerintah perihal time warp, cukup jawab pertanyaanku kau sudah sangat membantu."
"Aku hanya seorang perawat saat itu, apa yang ingin kau ketahui dariku?"
Tidak langsung menjawab, Theo justru mengeluarkan ponsel pintarnya yang setipis HVS. Menunjukkan layar hologram dari layar ponselnya pada Alysha setelah sesaat ia mengutak-atik benda pipih itu. "Peter Parker, Selena Pearch, Catherine Zeta, Wilson McKenzie, William Lee. Apa benar hanya mereka korbannya?"
Mata Alysha kembali memicing, membaca satu persatu data yang dimunculkan pada layar hologram dari ponsel pria di hadapannya. Sedikit kesulitan tanpa menggunakan kacamata baca.
"Ya, Wilson dan William adalah yang paling terakhir keluar dari rumah sakit."
"Kau yakin tidak ada korban lain?" Layar hologram kemudian beralih menampilkan data 2 buah artikel yang nampak sama namun setelah dibaca dengan teliti, isinya sangat berbeda.
"Aku tidak tahu, aku hanya seorang perawat. Siapa yang dibawa ke rumah sakit, itu pasienku. Aku bahkan tidak menangani ke 5 anak itu, hanya 3 diantara mereka."
Theo tersenyum miring sebelum kembali memasukkan ponselnya kedalam saku. "Lalu siapa yang merawat 2 pasien lainnya?"
"Rekanku, tapi dia sudah meninggal 5 tahun lalu."
"Apa kau tidak mengetahui hal lain? Pemerintah mengatakan jika korban kurang lebih sepuluh orang, tapi bagaimana bisa yang tercatat di rumah sakit itu hanya lima orang?"
Alysha menghela napas, lensa mata robot yang digunakan Theo tak menunjukkan perubahan ekspresi yang berarti dari wajah wanita Whitney itu.
"Aku sudah menjawab sesuai yang aku tahu, maaf aku mungkin tidak banyak membantu. Tapi seperti yang kukatakan, aku hanya seorang perawat. Siapa yang dibawa ke rumah sakit, siapa yang ditugaskan untukku maka dia pasienku. Aku tidak tahu mungkin korbannya dibawa ke rumah sakit yang berbeda?"
Hanya anggukkan kepala kemudian yang diberikan oleh Theo, sadar jika tak ada informasi lain yang bisa didapat dari mantan perawat di hadapannya. Segera pria itu mengucapkan terimakasih dan berlalu dari rumah keluarga Whitney.
* * * *
"Aku sudah melakukan yang kau perintahkan."
Arbeline Roselei, yang saat itu tiba di rumah kediaman Whitney lebih dulu dari Theodoric Xarvelion menampilkan senyuman diwajahnya yang terlihat lebih angkuh saat ini.