Teleporter

Dwipena
Chapter #5

4ページ

Flying car berwarna hitam yang dikendarai Theo mendarat tepat di depan sebuah mansion mewah berarsitektur Eropa yang elegan, dengan penjagaan yang cukup ketat menunjukkan jika kali ini orang yang mereka tuju bukan orang sembarangan.


Theo masih sibuk mengagumi bangunan mewah itu sebelum suara sit-belt dilepas yang dikenakan GY6 terdengar, mengalihkan atensinya pada robot humanoid yang juga melihat ke arahnya.


"Bagus sekali, kau nampak seperti manusia sekarang." Seringai yang muncul di wajahnya hanya dibalas dengan tatapan datar oleh GY6, "apa robot secanggih mu tidak bisa tersenyum?"


GY6 mengedipkan matanya sekali, memiringkan kepala mendengar pertanyaan Theo. "Apa baru saja kau tersenyum padaku? Aku bisa mendeteksi ekspresi dan membalas senyuman seseorang yang tersenyum kepadaku, tapi yang ada di wajahmu tadi bukan senyuman." Jari lentiknya terangkat menunjuk wajah Theo, "itu seringaian."


Theo mendecih dan menyingkirkan telunjuk GY6, namun kemudian ia terperangah saat merasakan tekstur kulit robot humanoid di sampingnya. "Apa ini kulit manusia? Boss menggunakan kulit siapa? Kulit siapa yang ada di tubuhmu sekarang?"


Dengan gerakan cepat GY6 menarik tangannya yang terus dimainkan Theo. "Tentu saja ini bukan kulit manusia sungguhan, bodoh!"


"Kau mengataiku bodoh? Hei, apa kau tahu itu bisa menyinggungku. Aku hacker terbaik milik Geheimdienst kau tahu itu?!"


"Tidak. Karena aku tidak punya emosi."


Theo berdesis mendengar jawaban GY6 yang kembali mengedipkan matanya sekali. "Sudah cepat masuk sana, kau tidak lupa apa yang Patrick katakan sebelum kita ke sini, bukan?"


GY6 mengangguk mantap. "Tentu. Aku kan GY6, robot humanoid canggih milik Geheimdienst."


"Ya, bahkan kecanggihan robot sepertinya bisa mengancam para manusia," gumam Theo, matanya tak lepas mengikuti setiap langkah GY6 yang berjalan tanpa ragu mendekati pintu utama mansion megah tersebut.


Namun langkah itu harus terhenti saat dua orang yang menjaga di pintu utama menghalangi jalan GY6, robot humanoid itu tersenyum ramah. Menipu penglihatan dua manusia di hadapannya dengan senyum manis yang menutupi identitasnya sebagai seorang robot.


Melakukan hal yang sama dengan Theo sebelumnya, robot berparas cantik itu menunjukkan tanda pengenal kepolisian Los Angeles.


Tentu saja tanda pengenal itu sebenarnya palsu.


"I'm from the Los Angeles police, i already have an appointment with Miss Pappitson."


Senyuman tipis menjadi pengantar langkahnya kemudian, setelah salah satu dari pria berpakaian serba hitam itu mengantarnya memasuki mansion keluarga Pappitson.


Setelah dipersilakan duduk dan menunggu nyonya rumah yang menjadi alasannya bertamu, langkah kaki dan obrolan ringan terdengar mendekat.


Verlyena Pappitson, wanita itu berjalan menghampiri dengan seorang anak laki-laki yang berjalan tanpa melepas genggaman tangannya.


"Hello, you contacted me a while ago, right?"

Lihat selengkapnya