Telinga

Mala Armelia
Chapter #2

Bagian Awal

"Atas nama Kiranti... Kak Kiranti." Panggilan dari barista kepada salah satu pelanggan membuat suasana hening mendadak bersuara orang-orang di dalam Kafe tersebut saling lihat satu sama lain kecuali Kinan. Matanya fokus tertuju pada tulisan berisi list nama-nama tempat yang akan ia kunjungi beberapa bulan ke depan.

"Matcha Latte bukan mas?" Tanya Kama kepada barista tersebut. "Iya Mas."

"Buat teman saya yang itu" Mata Kama mengarah ke arah Kinan "Makasih ya." Jawabnya.

Bukan sekali ini Kama melihat Kinan terlalu fokus sampai tak menghiraukan sekitar dan bukan sekali ini pula kinan salah dipanggil, namanya Rembulan Dimata Kinanti beberapa memanggilnya Kia dan sebagian lain memanggilnya Kinan termasuk Kama.


"Ini matcha mau diminum atau aku yang abisin?" Kata kama menggoda Kinan.

"Kapan dateng?" Tanya Kinan tanpa basa-basi "Pas namamu disebut." Jawab Kama sambil meneguk Matcha yang daritadi digenggamnya karena bingung ingin ditaruh dimana. "Kupingku udah dipasang kok kecuali kalo di gelas itu tulisannya bukan nama Kinan."


"Iya sih, kayaknya salah orang nih. Soalnya nih meja udah penuh sampai aku kepikiran buat tampung di perut aja." Lagi, Kama meledek Kinan karena Tahu betul kalau sudah berada di tempat yang pas menurut Kinan, dia akan betah berlama-lama sampai memesan untuk kesekian kalinya. Bukan hal aneh untuk kama melihat kue rasa Red Velvet dan Matcha Latte juga air mineral di meja jika di sampingnya adalah seorang Kinan.

Kinan masih terpaku pada lembar berisi list alamat yang akan dikunjunginya, beberapa alamat rumah dan kantor yang mengundangnya untuk bertatap muka, salah satu alamat rumah tersebut adalah


Jl. Banteng no.50, Buah Batu, Bandung.


Alamat yang familiar diingatan Kinan, alamat yang sampai saat ini masih memberikan kesan betapa nekatnya ia dulu. Tempat seseorang dari masa lalunya yang masih hinggap di setiap jalan hidupnya saat ini untuk seorang Kinan 6 tahun belum apa-apa, baginya 6 tahun jika sudah dilewati ternyata tidak lama tidak sampai setengah waktu dia hidup di dunia. Ingatannya teringat saat ia mengendap-ngendap di Ruang Tata Usaha.

"Tinta spidolnya abis Pak." Kata temannya yang kebagian menulis di depan kelas.

"Ganti spidol atuh Ven" kata Pak Pulloh

"Ga nyata semua Pak, tintanya mesti diisi dulu ke TU." Kata Veni

dengan sigap Kinan langsung menyerahkan diri untuk mengisi tinta ke Ruang TU untuk meminta Tinta baru, meskipun dari lantai empat ke lantai satu karena kelasnya berada di lantai paling atas Kinan sama sekali tidak merasa keberatan "Saya Pak, saya aja yang isi." Sahut Kinan "Tumben." Kata Qiya teman sebangku Kinan yang dibalas dengan cengiran.

Perjalanan dari koridor lantai menuju Ruang TU cukup untuk melepaskan penat Kinan dengan suasana kelas yang hening membuat kantuk, waktu yang jarang Kinan gunakan kesempatan untuk kabur dengan pergi ke Ruangan berisi Staff sekolah yang cukup dikenal dengan irit kata manusianya. Kecuali kalau belum bayar uang SPP.


Pikiran Kinan terusik sejak tadi pagi, dia melihat ada layar baru terpasang di depan ruang Kepala Sekolah. Layar tersebut berisi data sekolah termasuk semua biodata siswa yang membuat banyak murid mengerubungi sebelum bel masuk, penasaran.


Saat jam pelajaran adalah saat yang tepat untuk Kinan mengutak-atik layar tersebut, Ruang Kepala Sekolah memang tempat menguji nyali kalau sedang ada orangnya. Beruntung Kinan tau minggu ini sedang tidak ada Kepala Sekolah dan dia sendirian, kesempatan bagus untuknya mencari tau Biodata seseorang yang bersekolah disini. Seorang kakak kelas yang ia ingin tau dimana tinggalnya dan tanggal lahirnya, suatu kegiatan rahasia antara dia dan Tuhan saja yang tau alasan seorang Kinanti yang malas sekali turun naik tangga tapi mau turun 3 lantai untuk misinya.


Setelah mengisi tinta spidol dan mengisi lembar permintaan tinta baru untuk kelasnya Kinan buru-buru menghampiri layar tersebut, belum paham bagaimana cara menggunakannya Kinan asal pencet tujuan pastinya mencari bagian data siswa yang dikatakan Qiya saat berbicara mengenai layar itu di kelas.


Ketemu, Data siswa, Kelas 12 lalu ketik namanya Arkas, singkat. Satu kata, lima huruf. Tertera biodata dengan pas photo saat para siswa pertama masuk sekolah. Kinan tertawa melihat poto laki-laki di depannya, dihafal isian biodata itu Nama : Arkas, lahir di Jakarta, 3 Maret 1997, Alamat : Jl. Banteng no.01 Buah Batu, Bandung. Motto : Hidup seperti greantea

Dihafal baik-baik alamatnya berharap suatu saat dia akan ke alamat tersebut dan bertemu Arkas di luar sekolah, tidak difoto karena ada CCTV dan kinan tau galeri handpone nya bisa saja dilihat temannya.

Lihat selengkapnya