Lalu lintas di Bandung sedang ramai, tetapi keramaiannya tidak menutupi celoteh pria 20tahunan di halaman gedung sate pada sore hari itu. Kama yang sedang tak habis pikir dengan jalan otak Kinan.
"Terus kalau akunnya udah jadi kamu mau ngapain? mau aku buat mereka telpon kamu?" Tanya Kama
"Iya"Jawab Kinan.
"Lah iya? Iya Nan? Kamu mau orang ga dikenal nelpon kamu buat curhat gitu?"
"Iya."
"Kamu kalau mau cerita ada aku Nan."
"Terus mereka?"
"Mereka siapa sih?"Tanya Kama menggaruk kepala.
"Setiap kita pasti butuh teliga Kama dan ada waktunya sebagian orang ga punya, itu maksud aku mau buat instagram ini pakai kata TelingaKita" Jelas Kinan kepada Kama.
"Seperti kamu butuh aku gak?"
Diam.
Kinan tau selera humor kama, Kinan tau gaya bahasa kama tapi yang ini membuat pikirannya pendek.
"Iya seperti ibumu butuh kamu dengarkan kalau kamu lagi rajin begadang, seperti ceramah bapakmu yang sering diam-diam kamu pakai mobilnya buat antar-jemput para gadis"
"Seperti wadah yang ingin kita hampiri saat pikiran mulai tak keruan." Kata Kama menatap dalam Kinan.