TELUH

RF96
Chapter #5

NIAT JAHAT YANG MENGARAH KE SANTET

Yang pertama di tahun 2013 saat Rara masih duduk di bangku kelas 2 SMA. Tiba - tiba ayah Rara sakit, padahal sebelumnya sehat bugar. Nggak bisa buang angin, perutnya keras dan membengkak. Setelah di periksa di balai pengobatan kata dokternya sakit yang di derita oleh ayah Rara ini sakit aneh.

Karena di nyatakan penyakit aneh oleh dokter ya nggak di beri obat lah, dan disarankan untuk ke rumah sakit Angkatan Laut ( RSAL ) yang berada di Surabaya. Keesokan harinya ayah Rara di dampingi oleh mama Rara ke rumah sakit RSAL tersebut dan langsung di opname selama 5 hari ayah Rara di rawat di rumah sakit tersebut. Kata mama setiap jam 12 malam selama di rumah sakit ayah Rara selalu merasa kesakitan, ngomongnya ngelantur ya pokoknya situasinya menegangkan gitu. Di hari keempat Rara, adiknya dan kedua budenya itu ke rumah sakit untuk menjenguk ayah Rara. Dari Madura ke perak ( Surabaya )  Rara, adiknya dan kedua budenya itu naik kapal feri. Setelah di perak kami berempat naik bis ke rumah sakit  RSAL tersebut. Selama perjalanan kami berdiri karena kursi di bis banyak terisi oleh penumpang lainnya. Biasa emang udah tau full masih aja cari penumpang udah deh berdiri selama di perjalanan sampai ke rumah sakit yang dituju.

Kaki udah pegal rasanya, tangan pun juga capek berpegangan terus sama pegangan khusus penumpang yang ada di atas kepala entahlah apa namanya wkwkkk.....

Lanjut perjalanan tidaklah dekat ya gaes lumayan jauh jaraknya. Hufttt rasanya ingin lekas sampai ke tujuan selain rindu dengan sang ayah juga ingin duduk di kursi setelah berdiri setengah jam lamanya.

Akhirnya sampailah kami di depan rumah sakit ( kami di turunkan di rel kereta api ) yang tepat berada di depan rumah sakit RSAL yang orang Surabaya pasti paham yang Rara maksud.

Dan saat berjalan melintasi rel kereta api dan ingin masuk ke gerbang rumah sakit, saat melewati rel kereta ini, sandal Rara terlepas dari kakinya, udah malam hari lampu pun tak memadai hanya terlihat remang - remang sandal pun masih nyangkut ke dalam rel. Apes apes huftttt!!!.

Awalnya agak susah sih untuk mengambil sandalnya itu. Tetapi Rara di bantu oleh adiknya l, akhirnya sandal Rara pun bisa di ambil. " Alhamdulillah ( ujar Rara di dalam hatinya ) ".

Rara, adiknya dan kedua budenya itu pun masuk ke dalam mencari ruangan tempat ayah Rara dirawat. Sebelum ke ruangan tempat ayah Rara dirawat. Rara dan adiknya menyempatkan duduk di dekat ruangan yang gelap hanya 1 jendela yang terbuka di depan Rara terdapat lapangan volly.

Rara dan adiknya juga berfoto di bawah ruang itu. Setelah itu Rara, adiknya dan kedua budenya masuk ke ruangan B tempat ayah Rara dirawat.

Rasa haru, sedih pun menyelimuti hati Rara.

Lihat selengkapnya