Aku benar-benar kalap, ku banting setir menuju rumah Prisa. Ku sapu mataku yang sembab karena baru saja berantem dengan Arga. Ada seseorang yang mengirimkan hasil foto di depan rumahku ada beberapa lembar yang memperlihatkan dengan jelas dalam foto itu bahwa Prisa sedang berada dalam pelukan Arga. Latar tempatnya terjadi di cafe Arga, yang mau ku tanyakan sedang apa Prisa di cafe Arga sendirian? itu bukan kebiasaannya, Prisa dan Kenzie bagai sepasang kancing dan baju, jika dia ke cafe Arga dengan Kenzie, adegan pelukan mesra saling tatap ini gak mungkin terjadi. Lalu ada hubungan apa Prisa dan kekasihku? Apakah mereka menghianatiku?
Pikiranku kacau hingga aku menyetir mobil dengan ugal-ugalan, mobil Arga sedang mengejarku di belakang, dia bunyikan klakson berkali-kali namun aku tak mempedulikannya, yang ada dalam pikiranku adalah ingin meminta kejelasan pada Prisa.
Ku parkir mobilku di halaman rumah Prisa, aku turun dengan tergesa-gesa. Arga dengan gerak cepat meraih tanganku.
"Beb kamu jangan malu-maluin, Prisa gak salah itu cuma salah paham! semuanya gak seperti yang kamu lihat, aku udah bilang berkali-kali kalo Prisa datang bersama Kenzie untuk makan, malam itu aku kan jalan sama kamu dan aku baru sampai cafe ketika mereka mau pulang, makanya ketemunya di depan kasir sesuai dengan foto itu." Jelas Arga yang hampir putus asa menjelaskan karena aku tidak mudah mempercayai penjelasannya.
"Trus kenapa kamu pelukan sama Prisa di foto itu?" Geramku pada Arga.
Aku masuk menerobos ruangan Andara's for you yang saat itu sedang ada seorang klien wanita curhat dengan Prisa namun aku tak peduli, langsung ku damprat Prisa.
"Prisa!! Gue butuh penjelasan lo sekarang juga." aku menghempaskan beberapa lembar foto itu di meja kerja Prisa. Langkahku di susul oleh Arga yang kelihatan panik.
Prisa nampak kaget sekaligus bingung. "Kia ada apa ini? Lo gak bisa masuk dengan sopan? Gue sedang ada klien." Tampang Prisa sangat serius.
"Gue gak perduli, jelasin sama gue sekarang juga tentang foto ini." Kataku sedikit membentak Prisa.
Prisa memberi isyarat pada kliennya untuk break sementara. Sang klien mengerti dan meninggalkan ruangan Andara's For You. Prisa melihat lembaran foto itu dengan shock.
"Apa-apaan nih?" Jeritnya. "Bukannya waktu itu ada seorang pelayan cafe Arga yang berjalan gak hati-hati sehingga menabrak gue dan gue hampir tersungkur namun terhalang oleh badan Arga, itu bukan adegan pelukan, ini salah paham. Ada tangan jahil yang memotret seolah-olah gue sama Arga sedang pelukan, padahal nggak kayak gitu." Jelas Prisa.