Teman Hidup

Novya
Chapter #17

PRISA ANDARA

Aku selalu bersyukur ketika aku merasa Tuhan memberiku lebih. Tuhan memberiku ilmu yang lebih, Tuhan memberiku kesabaran yang lebih, Tuhan memberiku Ayah yang baik dan juga Ibu yang menyayangiku sepenuh hati walaupun kini dia sedang tidak bersamaku. Namun ibuku mengetahui rencana bahagiaku yang segera melepas masa lajangku di usia 22 Tahun, angka kembar yang penuh berkah. Tuhan memberiku anugerah terindah yang selama ini ada di depan mata namun aku tak menyadarinya. Kenzie Daniswara, lelaki yang tak pernah meninggalkanku dalam keadaan apapun, yang selalu ada untukku dari kami sama-sama masih bayi hingga nanti menua bersama. 

       Malam ini, tepat hari ulang tahunku Kenzie telah melamarku di depan kedua orang tuanya dan juga di depan Ayahku, sebelumnya Kenzie telah meminta izin kepada Ibuku melalui video call, Ibuku sangat terharu tak menyangka bahwa aku sudah dipertemukan Tuhan dengan jodohku sejak aku lahir kedunia ini. Acara lamaran ini di adakan di salah satu Resto yang terkenal di kotaku memiliki dekorasi dan backdrop yang elegan, terkesan fresh dan mewah sehingga tidak perlu didekorasi terlalu banyak. Bahkan, seluruh interior ruangan bisa digunakan sebagai spot foto cantik. Dengan tema Baby Blue dan White dalam suasana kekeluargaan yang mengikat dan penuh kebahagiaan. Aku yang mengenakan dress panjang off shoulder dengan warna baby blue sedangkan Kenzie mengenakan batik yang berwarna biru lalu keluarga beserta tamu undangan mengenakan seragam white. Tak banyak yang kami undang, karena memang ini dikhususkan untuk keluarga dekat dan sahabat dekat saja.

       Sahabat-sahabatku yang datang dengan pasangan mereka masing-masing. Aku senang akhirnya Maurin menemukan orang yang cocok untuk mendampinginya. Dialah Evan Adichandra yang tak lain adalah bosnya Maurin di tempat kerjanya yang akan meminangnya dua bulan lagi. Malika yang sudah resmi bertunangan minggu lalu dengan kekasihnya Alif Widiatma, juga Tazkia yang akan melangsungkan pernikahan sebulan lagi setelah Arga Liandra lulus S2. Mereka bertiga kompak mengenakan dress off shoulder juga namun berwarna putih, sementara Arga, Alif dan Evan mengenakan kemeja polos berwarna putih.

Aku merasa menjadi wanita paling bahagia di dunia ini ketika bisa merasakan dicintai oleh Kenzie yang begitu tulus. Setelah tukar cincin, acara malam ini ditutup dengan makan malam bersama. Aku tak pernah menduga jika akhirnya Kenzie lah pemenang hatiku. Perasaanku mengalir begitu saja ketika cinta diantara kami tumbuh dengan subur.

"Prisa, tante sangat bahagia akhirnya Kenzie memenuhi keinginan tante dan om untuk menjadikan kamu sebagai menantu kami. Karena tante sayang sekali sama kamu, semenjak mama dan papamu pisah, tante yang urus kamu, tante sudah menganggap Prisa seperti anak tante sendiri. Terimakasih sayang mulai sekarang panggil tante mama ya." Ucap Ibunya Kenzie mengusap pipiku dengan lembut kemudian memelukku.

"Iya mama." saat mengucapkan kalimat itu air mata bahagiaku menetes membasahi pipi, Tuhan benar-benar Maha Bijaksana, kasih sayang nyata seorang ibu aku dapat dari Ibunya Kenzie walaupun Ibu kandungku juga tak pernah melupakanku.

"Dan Prisa panggil om dengan sebutan Papa." Tambah Papanya Kenzie yang juga memelukku.

"Iya Papa." Panggilku dengan suara bergetar karena sesenggukan.

Lalu kemudian Ayahku mendekatiku. "Sayang, Papa selalu bangga sama Prisa, yang selamanya akan selalu jadi putri kecil Papa. Prisa selalu membahagiakan Papa, Papa bersyukur memiliki anak seperti Prisa." Aku menghambur ke pelukan terhangat di dunia, pelukan Ayahku yang selalu ku rindukan.

"Papa, terimakasih telah menjadi Ayah terbaik untuk Prisa, Prisa sayang banget sama Papa." Tuturku mencium tangan ayahku.

Setelah itu, Ayahku mendekati Kenzie. "Terimakasih Kenzie, makasih telah menjadi teman kecil Prisa hingga menjadi teman hidupnya, makasih telah menjaga Prisa selama ini, Papa titip putri kecil Papa sama kamu yang Papa percaya tak akan pernah menyakitinya." Ucap Papa pada Kenzie yang juga terharu kemudian memeluk Ayahku.

Kemudian Malika, Maurin dan Tazkia memelukku bersamaan. Para lelaki mereka memberi selamat pada Kenzie.

Lihat selengkapnya