Teman Lamaku

Yaraa
Chapter #2

2. Perkenalan

Bangku-bangku yang tadinya kosong kini diisi oleh murid dan walinya. Dari sudut lain, Mita anteng memperhatikan Bu guru di depannya yang belum diketahui namanya sejak masuk kini hapal. Nama ibu guru sekaligus wali kelasnya itu bernama ibu Inoh. Tentu saja Mita akan mengingatnya karena setiap hari akan bertemu.

"Nah, untuk sekarang kalian boleh perkenalkan nama lengkap di depan dengan maju satu-satu supaya teman-teman semuanya tau nama kalian," ucap Bu Inoh mempersilahkan.

Satu persatu anak maju ke depan. Rupanya, ada anak yang hanya ingin ditemani sang wali sehingga perkenalan tidak terlalu lancar terjadi karena sang anak bernama Lian itu malah bersembunyi di balik tubuh walinya dan enggan untuk menatap teman-temannya. Akhirnya tiba giliran Mita yang untungnya berjalan baik walau agak gugup tetapi senyuman dari Bu Inoh sedikit menghilangkan rasa itu perlahan.

Setelah duduk kembali ke bangku, Mita merasa lega bisa kembali memperhatikan apa yang Bu Inoh katakan. Semua murid selesai memperkenalkan diri sementara Mita belum bisa menghapal satu-satu teman barunya itu dalam sehari. Kecuali teman sebangkunya bernama, Arunila.

Selalu memanggil nama satu sama lain membuat keduanya nampak akrab meski terhitung pertama bertemu. Sebenarnya Nila yang terus mengajak bicara sedangkan Mita hanya diam mendengarkan karena bingung mau cerita apa.

"Kamu kesini sama siapa?" tanya Nila ingin tahu sembari memakan bekalnya karena Bu Inoh mempersilahkan muridnya untuk santai saja karena di hari pertama hanya ada sesi perkenalan.

"Sama ibu," jawab Mita tersenyum ikut mengeluarkan bekal yang dibawa.

Nila celingak-celinguk lalu menatap Mita heran. "Kok nggak hadir di kelas ini?"

"Aku cuma dianter sampai depan sekolah soalnya ibu aku mau kerja."

Nila mengangguk-anggukkan kepalanya, mengerti. "Oh, kalau aku diantar ayah dan sama juga ayahku kerja jadi tidak mau temani aku sampai pulang."

"Rumah kamu dimana? Apa kita dekat?" lanjutnya kembali bicara.

"Rumahku di jalan anggrek."

Nila kecewa mendengarnya. "Yahh itu jauh banget, kalau rumahku di jalan nyiur hijau."

"Memangnya dimana itu?" tanya Mita kurang hapal tentang jalan kecuali di dekat kawasan rumahnya.

"Ya jauh dari sekolah ini, kan ini sekolah jalan anggrek jadi kamu akan lebih cepat sampai kalau aku harus pakai kendaraan buat datang ke sini."

Lihat selengkapnya