Teman Lamaku

Yaraa
Chapter #9

9. Guru baru

Ada yang berbeda di kelas bukan anak-anak murid melainkan gurunya. Ibu guru bernama Diana itu baru saja masuk ke kelas satu dengan buku mata pelajaran ditangannya. Dia sebelumnya memperkenalkan diri lalu murid-murid pun jadi tahu namanya. Hari ini murid kelas satu semuanya hadir sehingga suasana dikelas sangat ramai.

Bu Diana membahas tentang aqidah dan akhlak dalam pelajaran agama. Sangat menyenangkan mempelajari sikap yang menunjukkan rasa syukur terutama di kehidupan sehari-hari.

"Kalau merasa belum paham bisa kalian tanyakan ke ibu ya?" Bu Diana memberi tahu sambil menghapus papan tulis.

"Iya Bu!" jawab semua murid bersamaan.

Kini, Mita sedang bersama Nila di dekat taman pada jam istirahat. Keduanya duduk menikmati keindahan tanaman yang belum diketahui jenisnya. Terkadang Nila menebak-nebak membuat Mita tak mengerti apa yang tengah dibahasnya.

"Kalau itu kayaknya bunga merah dan yang itu daun lebar," tebak Nila menunjuk tanaman yang dilihatnya.

Dia beranjak kemudian menyentuh daun yang memang menarik perhatiannya. Daun lebar seperti nama buatannya tetapi aslinya itu adalah tanaman lain.

"Lihat deh warnanya hijau sekali. Apa bisa dibuat alas duduk ya?" lanjutnya penasaran.

Mita menggeleng. "Jangan, nanti tanamannya rusak mending duduk lagi aja."

"Cuma satu lembar gak ada yang lihat."

Ketika daun itu akan disobek tiba-tiba ada serangga hinggap dibaliknya membuat Nila berteriak takut. Mita segera menghampiri untuk melihat dan mencari tahu apa yang terjadi.

"Ada apa?" tanya Mita khawatir.

"Ada hewan kecil." Nila merinding dibuatnya.

"Makannya jangan kan udah dibilang."

Meskipun sempat takut, Nila tetap mengambil daun itu untuk dijadikan alas duduknya sendiri. Sudah menawarkan Mita sekalipun tetap Mita enggan ikut karena ya buat apa duduk diatas daun lagipula teras di dekatnya masih jauh lebih nyaman untuk ditempati.

"Seru tau," ucap Nila memanasi dan Mita hanya mengangguk saja memperhatikan.

Ketika asyik duduk, dua orang murid laki-laki tengah berlari di lapangan dengan topi yang di lempar ke atas lalu ditangkap dengan mudah. Terus saja berulang sampai satu temannya datang menyusul.

"Kembalikan topiku!" seru murid itu dengan kesal.

"Bukannya ini punya Farid?" kata si murid satunya.

"Itu punyaku kamu bisa cek di dalamnya ada tulisan K."

Setelah itu anak laki-laki itu malah berlari kemudian anak laki-laki yang baru datang tadi lanjut mengejarnya. Kegiatan itu tak luput dari perhatian Mita. Tentang topi, Mita jadi ingin memakainya.

"Ta, ke kelas yuk!"

Ajakan dari Nila membuyarkan lamunan Mita. Keduanya berjalan ke kelas yang ternyata tidak ada satupun murid di dalamnya. Mita mencari keberadaan Bu Diana pun percuma karena mungkin jauh ada di ruang guru.

"Kok semuanya menghilang apa sudah pulang?" tanya Nila bingung melihat keadaan kelas.

Lihat selengkapnya