Angin sore berhembus lembut, membawa aroma tanah basah dan rumput liar di taman kecil itu. Arya menatap kosong ke ayunan yang berderit pelan di bawah pohon besar. Ini hari keempat sejak keluarganya pindah ke kota kecil ini, tapi kesunyian sudah membuatnya muak. Ia menarik napas panjang dan menghela.
"Baru pindah, ya?"
Sebuah suara lembut tapi dalam mengagetkannya. Arya menoleh dan melihat seorang pemuda berdiri tak jauh darinya. Rambutnya hitam pekat, tubuhnya jangkung, dan ada sesuatu pada senyumnya yang terasa… ganjil.
"Iya," jawab Arya singkat, sedikit waspada. "Kamu siapa?"
Pemuda itu mendekat perlahan, duduk di salah satu ayunan. Ia mendorong ayunan pelan dengan kakinya, membuat deritannya terdengar semakin jelas di tengah sepi.
"Namaku Genta. Aku sering nongkrong di sini." Ia menatap Arya. "Kamu pasti baru dari kota, ya? Terlihat dari cara kamu… gelisah."
Arya mengernyit. "Gelisah gimana? Aku biasa aja."