Tempat paling aman

Ris Aruni
Chapter #4

Semua lenyap

Esok paginya muncul berita di internet: Perusahaan InnoTech dengan aset puluhan juta USD mengalami kebakaran dan dua dari tiga bangunan terbakar parah,hanya menyisakan 1 gudang kecil. Ditemukan beberapa korban jiwa dan pihak berwajib masih berusaha mengidentifikasinya dari dua 2 bangunan yang terbakar. Aset yang paling berharga yaitu laboratorim energi terbarukan dan lingkungan betul-betul hanya menyisakan bagian bangunan yang sulit terbakar dengan warna hitam mendominasi. Banyak hasil-hasil riset yang akan sulit untuk diperoleh kembali. Untuk laporan-laporan hasil riset berikut formulanya, di samping sebagian sudah dipatenkan, diasuransikan dan penyimpanan di cloud akan mudah untuk mengambilnya kembali. Hanya saja untuk hasil riset yang belum selesai, atau sudah selesai namun belum didokumentasikan dengan baik, semua ikut terbakar bersama perangkat komputer di bangunan yang terbakar. Terlebih lagi adalah aset hasil riset yang berupa strain, kumpulan mikroba hasil penelitian-penelitian yang disimpan di dalam tabung reaksi di lemari pendingin atau ruangan pendingin, semua ikut lenyap dengan kebakaran semalam.

Bu Rosa terbangun dengan rasa sakit di badannya terutama area lengan akibat dipegang erat oleh para petugas untuk mencegah bu Rosa nekad mencari ayahnya. Semalam dia bersama keluarganya berada di tempat kejadian sampai pukul 4 dini hari. Harapan untuk menemukan ayahnya dalam keadaaan selamat, pupus sudah. Api sudah lama padam. Para petugas mempersilahkan keluarga pak Tono untuk pulang beristirahat.

Kurang lebih pukul 10 pagi begitu bangun, bu Rosa dan pak Tono bergegas kembali ke lokasi kantor ayahnya yang letaknya sekitar 5 km dari rumahnya. Hari ini hari Sabtu sehingga mereka tidak menemukan kondisi jalan raya yang macet seperti hari biasa.

Police-line warna kuning sudah di pasang. Tidak sembarangan orang bisa masuk seperti kejadian tadi malam. Tampak beberapa petugas yang masih melakukan identifikasi dan mencari penyebab kebakaran. Di TKP pak Robi dan pak Dani dengan wajah kelelahan mereka berupaya untuk mencari informasi terbaru terkait penyebab kasus kebakaran tersebut.

“Selamat pagi bu Rosa dan pak Tono,” sapa pak Dani begitu melihat keluarga pak Tono datang kembali. “Selamat pagi pak Dani dan pak Robi, apakah ada petunjuk baru terkait kebakaran semalam?” tanya pak Tono langsung pada pokok persoalan.

“Polisi sudah menemukan penyebab kebakaran di gedung depan. Rupanya memang ada yang sengaja membakar tempat ini,” sahut pak Dani.

“Sejak semalam kami tidak menemukan seorangpun penjaga keamanan di kantor ini,” lanjut pak Dani. Dari hasil pencarian petugas, ada beberapa sisa jasad manusia dan sedang diperiksa oleh laboratorium,” lanjut pak Dani murung. Sejak semalam pihak perusahaan sudah menghubungi semua keluarga satpam yang bertugas malam itu. Dia membayangkan bagaimana sedihnya para keluarga yang ditinggalkan.

Bu Rosa tertunduk. Air matanya kembali mengalir dari pipinya membayangkan pesan singkat semalam adalah percakapan terakhir antara dia dan ayahnya. Apakah ayah dibunuh oleh penjahat sebelum kejadian kebakaran itu? Pak Tono memeluk istrinya berupaya untuk menguatkan.

“Bolehkah kami melihat laboratorium tempat kakek kami bekerja Pak?” Lenor yang juga tidak kuasa menahan kesedihannya. Air matanya rasanya sudah habis semalam ketika menunggu detik demi detik para petugas keluar dari gedung laboratorium dengan harapan mereka membawa sosok kakeknya dengan selamat.

“Sebentar kami tanyakan dulu kepada para petugas,” jawab pak Dani.

Dengan ditemani petugas Lenor dan ayahnya berjalan ke arah sisa sisa gedung laboratorium. Namun mereka tidak diijinkan masuk ke sisa-sisa laboratorium dan ruangan kerja kakek Lenor, karena police-line sudah terpasang. Yang terlihat ada sisa bangunan dua lantai dengan dinding berwarna hitam, sementara kaca-kaca jendela sudah pecah di beberapa bagian, mungkin karena ledakan semalam. Bagaimana pun di laboratorium itu terdapat bahan kimia untuk menunjang berbagai penelitian yang dilakukan PT InnoTech.

Lihat selengkapnya