Kyai Mahfudz mendengarkan tanpa menyela. Dimas menyampaikan kabar penolakan itu dengan suara pelan, mata berkaca-kaca.
"Saya tahu saya tidak sempurna, Kyai… Tapi saya sudah mencoba.
Dan… saya ingin tetap menikahi Citra, jika Kyai masih berkenan."
Kyai mengelus dada. Sorot matanya tenang.
"Kita tak bisa paksa semua orang percaya pada luka yang telah sembuh.
Tapi Allah tahu, dan itu cukup."