Tempat Terakhir Namamu Kucuri

Temu Sunyi
Chapter #12

Citra yang Menyimpan Pandang


Citra tak pernah banyak bicara. Tapi matanya menyimpan banyak hal.

Ia melihat Dimas bukan sebagai mantan pecandu atau pendosa,

tapi sebagai lelaki yang belajar membangun ulang dirinya dari puing-puing yang pernah ia bakar sendiri.

Ia menyaksikan bagaimana Dimas membersihkan sandal jemaah,

menyapu debu sajadah dengan tangan yang dulunya gemetar karena dosa. Ia jatuh hati bukan pada kesalehan Dimas—tapi pada perjuangannya.

Pada luka yang ia ubah menjadi cahaya yang redup, tapi tulus.

Suatu malam, ia tak tahan lagi.

“Abi…

kalau suatu hari Abi ingin menjodohkan aku...

izinkan aku memilih…”

Kyai Mahfudz menatap putrinya, seakan tahu apa yang akan ia dengar.

 “Citra… siapa yang kamu pilih?”

 “Dimas, Bi.

Aku tahu masa lalunya gelap.

Lihat selengkapnya