Tempat Terakhir Namamu Kucuri

Temu Sunyi
Chapter #19

Doa Yang Tak Menyelamatkan


Subuh baru saja menyapa bumi, ketika langkahku kembali menginjak tanah yang dulu kusebut rumah.

Tapi tak ada yang terasa pulang—hanya tubuh yang menyeret sisa-sisa hidup, raga yang menggigil tanpa semangat.

Citra membuka pintu dengan wajah cemas.

“Kak?”

suaranya lembut, nyaris pecah.

Aku hanya menatapnya sebentar, lalu melewatinya.

Seperti menyeberang jembatan tanpa pernah berniat menoleh ke belakang.

Di ruang tamu, suara televisi masih menyala pelan, entah acara apa.

Lihat selengkapnya