Ada kota yang tak pernah benar-benar kutinggalkan.
Bukan karena jalannya yang nyaman, bukan pula karena bangunannya yang megah. Tapi karena di sana, aku pernah menaruh hatiku, diam-diam, dalam tempurung yang warnanya merah muda warna yang tak lazim bagi luka, tapi justru cocok untuk kenangan.
Kau tahu, cinta bukan hanya tentang siapa yang datang dan tinggal. Kadang ia hadir hanya untuk dikenang, untuk mengajari kita arti kehilangan yang lembut.
Aku tak tahu pasti kapan perasaan itu mulai tumbuh, tapi yang kuingat di bawah langit 2018, aku sempat bahagia, dan itu cukup untuk menulis kisah ini. Karena tak semua cinta harus dimiliki. Kadang, ia cukup dikenang, ditaruh pelan-pelan di sudut hati yang tak bisa dijangkau siapa pun.
Dan ini adalah kisah tentang cinta itu.