Temurun

Jizel De Lero
Chapter #5

Bagian 5

Desa Banyu Asri 1982

Peluh menetes dari dahi Rukmini, tagannya mengepal, nafasnya berat tak beraturan, degub jantungnya menggema lantang tanpa satu orang-pun yang dapat mendengar. Semua orang berkumpul dalam satu ruangan, mereka menunduk, wajah mereka merah padam, gurat malu tergambar jelas pada wajah mereka. Berkali-kali Rukmini mencuri pandang, memastikan Bapak-nya tidak terlalu marah atas perbuatanya.

“Kamu benar-benar ya Ni... Tiga hari lagi kamu menikah, bisa-bisanya malah hamil sama orang lain, kamu gak mikir perasaan Bapak? Perasaan Ibu? Kamu gak kasian sama kami hah? Terus Bapak musti ngomong apa sema keluarga si Tejo?”

Rukmini yang sedari tadi duduk bersimpuh, mulai merangkak, mendekat ke kaki Bapak-nya, lalu memeluk kaki Bapak-nya erat, tangisnya pecah “Maafin Rukmini, Pak. Rukmini gak suka sama Tejo, Rukmini sukanya sama Mas Sunar.” Rukmini mengiba, dirinya tidak mau mempermalukan keluarganya, dirinya tidak mau membuat Ibu dan Bapak-nya sedih. Tapi dirinya juga tidak bisa melanjutkan hubungan dengan lelaki yang tidak dirinya cintai.

Tanpa Rukmini dan keluarganya sadari Tejo sudah berdiri di ambang pintu, mendengar semua pengakuan yang keluar dari mulut Rukmini. “Tega kamu Ni... Tenda sudah ku pasang, undangan sudah ku sebar, bisa-bisanya kamu lempar kotoran ke muka saya!” Tejo menatap tajam, kekecewaan menguasai dirinya.

Sunar menghadang tubuh Tejo yang mencoba mendekat ke arah Rukmini. “Kita rembukan Jo, jangan pakek otot!” Sentak Sunar.

“Rembukan? Emang kamu rembukan pas main di belakangku hah? Emang kamu rembukan pas kamu hamilin calon istriku?” Sunar diam, tidak menjawab pertanyaan Tejo, dirinya tau kalau dirinyalah yang brengsek. Walau begitu Sunar masih menahan tubuh Tejo agar tidak mendekat ke arah Rukmini.

“Kalian emang gak tau di untung! Keluarga saya kurang baik apa sama kalian? Rukmini sekolah karena belaskasihan keluarga saya, kalian makan dari hasil kerja di keluarga saya, bahkan saat saya ingin menikahi Rukmini, saya sediakan rumah, sawah, apapun itu untuk menjamin Rukmini dan kalian semua hidup cukup tidak kurang suatu apapun. Tapi kalian permalukan saya, keluarga saya. Saya tidak akan buat onar, tapi saya pastikan kalian mendapat balasan yang setimpal, saya jamin kalian tidak akan hidup mengecap senang. Saya pastikan neraka akan turun padamu dan keturunanmu.” Tejo mendorong Sunar, mengebas bajunya, lalu menjauh dari rumah Rukmini.

Keluarga Rukmini diam seribu bahasa kengerian muncul pada raut wajah mereka, tangis Rukmini semakin menggelegar, Tejo tidak pernah bercanda, terlebih saat menyangkut harga dirinya.

......

Matahari mulai terbenam, tidak ada yang tidur malam ini, Rukmini sibuk mengepak baju-bajunya, Sunar memarkir mobil tuanya agak jauh dari rumah supaya tidak ada yang curiga. Sedangkan keluarganya berjaga.

Lihat selengkapnya