Sungguh sangat menyedihkan ketika seseorang yang dikasihi telah menutup mata untuk selama-lamanya. Jenazah Sofian di bawa ke Jawa Barat Oleh keluarganya untuk dimakamkan, begitu pun dengan Dina, ia langsung meminta ijin pada Ibunya untuk ikut bersama keluarga Sofian. Dengan berbekal uang tabungan dan pinjaman dari Winda, Dina pun ikut ke Jawa Barat untuk ikut serta menghadiri pemakaman Sofian.
Begitu sampai di sana Jenazah Sofian langsung dikebumikan di pemakaman umum di daerahnya. Dina hanya bisa diam dengan mata berkaca-kaca menahan tangis sambil menyebut nama Sofian berulang kali di dalam hati. Dia merasa kebahagiaannya begitu singkat bersama Sofian. Ia tak menyangka hari itu menjadi hari terakhir melihat Sofian. Dina hanya bisa berdo'a semoga Sofian diberikan tempat terbaik oleh TUHAN.
Hari sudah sangat malam dan keadaan fisik Dina juga sangat letih. Dina pun bermalam di sana, karena keluarga Sofian pun memang belum mengijinkan dirinya pulang. Ayah Sofian tidak tega melihat Dina pulang dengan keadaanya yang masih syok dengan peristiwa itu.
Di tengah malam yang sepi, Dina duduk dan melamun di sofa ruang tamu. Teh Rita kakak perempuan almarhum Sofian dan Ayahnya datang menghampiri Dina dan duduk bertiga berbincang-bincang.
"Dina, Sofian sering cerita tentang kamu juga keluargamu ketika telepon. Terima kasih ya nak, selama di sana Sofian sudah kamu anggap seperti keluarga sendiri."
"Iya Pak sama-sama" jawab Dina dengan mata berkaca-kaca mendengar nama Sofian disebut Ayahnya.
"Bagaimana sih nak sebenarnya yang terjadi?" Ucap Ayah Sofian bertanya.
"Sebenarnya kemarin saya sudah ngerasa nggak enak pak pas mas Fian bilang mau berangkat kerja keluar kota. Tapi saya nggak bisa melarangnya, karena memang sudah sangat lama dia ingin bekerja. Pagi itu saya datang sebelum dia berangkat. Ingin rasanya saya mencoba menahannya pergi, tapi saya nggak punya alasan untuk menahannya. Akhirnya saya cuma bisa mengiyakan keinginannya. Aku mengantarkannya sampai di halte. Tiba-tiba mobil itu melaju kencang sekali dan oleng. Aku terus berteriak padanya, tapi jarak yang lumayan jauh sampai dia pun tak bisa mendengar teriakanku. Akhirnya mobil itu mencoba menghindari tapi tetap saja tidak bisa di elakkannya. Semua salahku pak, seandainya saja aku memberanikan diri menahannya pergi, mungkin semua ini tidak akan terjadi." Ucap Dina bercerita menjelaskan yang terjadi.