kau dengarlah di tengah keramaian itu,
aku berjaga
kau memanggilku dengan sendu
sebab katamu, mataku masih ragu
tangan yang kau ulurkan, tak kusambut,
aku hanya bersembunyi disudut,
angin menggesek daun di ranting
rintik hujan berdenting mengiring
lagu diluar jendela 'tlah dimainkan
namun kau masih memanggilku dengan sendu,
sebab katamu mataku masih ragu,
harusnya kau belajar membaca irama pada senyumku
yang akan membawamu berdansa,
penuh tawa
maka menarilah bersamaku,
penuh sukacita
---