Ohayou! Ogenki desu ka?
Arin memandangi chat. Pesan yang pagi-pagi sekali dikirimkan Andy, ada emoticon lucu dibawahnya. Perempuan itu tersenyum. Hari ini, nampaknya Andy akan menjadi Japanese guy.
Lelaki itu memang senang menyapanya dengan berbagai bahasa. Terkadang Kanton, Inggris, Jepang, bahkan tak jarang dengan aksara pinyin yang sulit diejanya. Bukan untuk memamerkan skill bahasa yang dikuasai Andy. Namun sekedar memancing respon Arin agar membalas pesannya. Paling tidak, Arin membalas untuk bertanya makna dari kalimat tersebut. Arin tersenyum, menyukai usaha Andy, ia membalas pesan lelaki tersebut.
Genki desu!
Tak banyak bahasa yang diketahui oleh Arin, ia hanya menguasai sedikit bahasa Kanton, Mandarin terbatas dan membaca sedikit huruf pinyin. Bahasa Jepang yang diketahuinya, hanya sebatas sapaan ringan dan mengucapkan terimakasih. Mr. Lo, sang bos lebih sering mengajaknya berbicara dalam bahasa Inggris. Beberapa detik kemudian terlihat balasan dari Andy.
Arghh! kamu lupa janji kamu ya.
Yang mana?
To answer me ASAP! ASAP. Ariiin!
Ya maaf, baru bisa pegang HP.
Arrggh! Suddenly, i hate Monday!
Lho, kenapa?
Jadi ingin camping!
Arin tersenyum lagi. Teringat saat mereka kemah beberapa minggu lalu.
Yea, aku juga. Nggak ngajak kakakmu jalan-jalan?
Haha, sudah ada tour leadernya.. Amma, sama Popo! Kamu sudah pulang kerjakah?
Baru sampai rumah, Ndy. Makanya baru bisa balas chat kamu. Monday was crowded like the way it should be.
Yea, that's Monday we've known.
Arin menjawab dengan mengirimkan emoticon tertawa. Lalu kembali Andy mengetik pesan.
Biasanya kamu masak apa buat makan malam?
Arin tersenyum sendiri, ia membalas pesan Andy.
Belum tahu, mau nraktir?
Nggak! Tapi aku mau masak spaghetti meatball. Mau?
Sepertinya enak, tapi harus ke Lantau ya?