Tentang Kisah Kita: Trilogi Novelette 3

Oleh: Imajinasiku

Blurb

Tentang Kisah Kita berisi kumpulan novelette yang ke 3 yang ditulis oleh Khairul A. El Maliky.
1.Cinta di Balik Pesantren.

Sebuah pesantren kecil yang berada di pinggiran kota Probolinggo yang awalnya sepi, satu per satu ada santri yang mendaftar sejak kedatangan Andika. Andika merupakan alumni pesantren tersebut. Hari berganti hari. Minggu berganti minggu. Bulan berganti bulan. Akhirnya yang nyantri di pesantren sudah ada 5 orang. Termasuk santri perempuan yang berjumlah 10 orang. Dengan jumlah santri 15 orang itu, pesantren berjalan kembali dan Dika ditunjuk sebagai lurah pondok sekaligus mengajar.
Dengan berjalannya waktu, Dika dekat dengan seorang santriwati bernama Almira. Almira masih kelas 9 SMP. Almira yang saat itu hendak menelpon ayahnya hendak meminjam ponsel Dika. Sejak pandangan pertama kali itulah, Dika jatuh cinta. Tapi baik Dika maupun Almira tidak ada yang berani mengungkapkan perasaan cintanya.
Pada suatu waktu, pesantren mengadakan ziarah ke makam para wali. Dalam perjalanan menuju Tuban, Dika tidak memiliki kesempatan untuk mendekati Almira. Namun ketika rombongan ziarah ke Makam Sunan Giri, akhirnya Dika memberanikan diri untuk mendekati Almira. Lalu mereka pun berjalan berdua.
Sebenarnya Bu Nyai sudah mengetahui hubungan mereka berdua, dan meminta kesiapan Dika. Dan Dika mengatakan kepada Bu Nyai bahwa dirinya akan mengkhitbah Almira.
Sebelum rombongan itu melanjutkan ziarah ke Madura, Dika mengungkapkan perasaaan cintanya pada Almira sekaligus akan melamarnya. Tapi saat itu, wajah Almira terlihat sedih. Ternyata, ayahnya Almira tidak merestui hubungan mereka berdua.

2.Cinta di Balik Pesantren 2

Ayahnya Almira tidak merestui hubungan putrinya itu dengan Andika karena berbeda ajaran. Ayahnya Almira menduga, seandainya putrinya menikah dengan Andika secara otomatis pemuda itu akan mencuci otak putrinya sehingga ajarannya berseberangan dengan ajaran yang telah didoktrin oleh dirinya. Yang kedua, Almira hendak dijodohkan dengan pemuda lain yang tiada lain adalah putra dari sahabat ayahnya.
Mendengar keputusan dari ayahnya Almira yang disampaikan secara oleh Almira sendiri, Andika pun pergi meninggalkan Almira. Untuk bisa melupakan Almira, akhirnya ia terbang ke Pekanbaru untuk menemui ibunya. Kegiatan Andika setelah di Pekanbaru adalah menulis novel dan cerpen yang dikirimnya ke penerbit nasional.
Namun, ketika Andika sedang berolah raga di Masjid Agung Annur Pekanbaru, tiba-tiba ada telpon dari Bu Nyai yang memintanya supaya kembali mengajar di pesantren. Dia bahkan ditawari akan diberikan honor yang layak.
Karena yang meminta Bu Nyai, tanpa berpikir panjang Andika minta izin kepada ibunya, dan dia pun pulang ke Jawa. Sejak kembali ke pesantren otomatis dia kembali bertemu dengan Almira.

3.Cinta Pertama

Andika dan Almira memang kembali berhubungan. Namun, ayahnya Almira tetap bersikukuh tidak merestui hubungan putrinya dengan penulis novel itu. Ayahnya tidak ingin putrinya terperosok jatuh ke dalam ajaran sesat yang menyesatkan. Sebab menurut keyakinannya bahwa ajaran paling benar adalah ajaran ahlussunnah wal jamaah. Ketika dalam keadaan dilema itulah, Salim mengatakan kepada Andika bahwa dia akan mengenalkan Andika dengan kakak sepupunya. Bahkan pemuda itu menunjukkan foto gadis itu.
Setelah mempertimbangkan matang-matang, akhirnya Andika memutuskan untuk melamar Ifra Kayla, gadis yang sama sekali tidak ia kenal. Ternyata keputusannya membuat pesantren geger. Bu Nyai dan Pak Kiai berang. Tapi Andika sama sekali tidak bergeming. Ia tetap kukuh dengan pendiriannya. Akhirnya ia berhenti dari pesantren dan kembali fokus menulis novel. Pasca menikah, kehidupan rumah tangga Andika bukannya membaik. Satu demi satu ujian datang menguji mereka berdua. Ujian pertama datang dari ibu mertuanya yang masih kukuh dengan keyakinan khurafatnya. Namun Andika yang sudah lama mendalami ilmu Hakikat dapat mengatasinya dengan baik meski perjuangannya tidak mudah. Ia luruskan dengan cahaya haq. Namun, ujian kembali datang dari tetangga sekitar rumahnya yang tidak lain masih saudara istrinya. Ia dianggap sebagai orang yang sesat. Bahkan ia dianggap sebagai pengikut aliran bid"ah.
Meski dihina dan dikatakan sebagai pengikut aliran sesat, Andika menerimanya dengan sangat lapang. Bahkan setelah ujian itu datang secara bertubi-tubi, bukannya dia kalah dan rumah tangganya porak-poranda, justru bahtera rumah tangganya makin kuat. Di saat itulah tumbuh benih-benih cinta dari dalam hati istrinya, Kayla. Perempuan itu yakin kalau pria itu adalah cinta pertama sekaligus suaminya yang akan menemaninya di surganya Allah kelak.

Lihat selengkapnya