Seperti malam-malam biasanya, "Siapa kau!?, kenapa kau selalu saja muncul di dalam pikiran ku, PERGILAH!! ", teriakan itulah yang tiap malam aku katakan pada orang yang selalu muncul tanpa sebab. Berlari dan terus berlari entah kemana arah tujuannya aku tetap terjebak dalam ruangan putih ini. "Apa yang sebenarnya terjadi padaku?", dan disanalah aku mulai kehilangan kesadaran, kakiku mati rasa, dan mulai terjatuh.
Brrukk, ternyata hanyalah manusia aneh yang sedang bermimpi dan terjatuh dari ranjangnya. Dalam pikirannya mimpi itu terus mengganggunya beberapa Minggu ini, entah itu sebuah pertanda apa tapi yang jelas ia ingin semua ini berakhir. Karena mimpi itu selalu menggangu kesegarannya pagi hari. Ternyata masih pagi, jam dinding menunjukkan pukul 05.00 pagi.
Sudah saatnya mulai beraktivitas seperti biasanya di mulai dari mulai menyeduh secangkir kopi hitam. Ini aku Rangga Alifian seorang remaja dengan hobi fotografi dan menulis, dan sudah kuliah di PTN terbaik di Indonesia dan sudah mencapai semester 3. Aku adalah perantau dari sebuah kota di Nusa Tenggara Barat yang ingin mencapai mimpi besar.
Tapi itu semua hanya mimpi, anak yang biasa saja dan memiliki potensi yang kurang hebat dan hidupnya selalu flat dan nolep kayak gini hanya bisa fokus pada hal, yakni mampu bersaing dan tidak mati...itu sudah cukup kok. Aku tinggal di sebuah kos-kosan yang tidak jauh dari Universitas, setiap pagi membuka komputer dan membuka pesan yang belum dibaca serta berita dan cerita, dan tidak lupa pula hal yang penting yakni melanjutkan menulis skripsi.
Seperti biasa, Rangga mulai jenuh dengan segala rutinitas ini dan membutuhkan pandangan baru. Tapi tanpa dia sadari ada sebuah email dari ayahnya yang sedang bekerja di luar negeri, "Ayah? Biasanya jarang sekali ayah mengirimkan sebuah email, biasanya jika ada apa-apa dia selalu menghubungiku sepertinya sedang terjadi sesuatu". Sepertinya ayah mengirimkan sebuah pesan padaku yang mengatakan,