TENTANG KITA

Sabda Buana Ali Akbar
Chapter #3

MALAM PENUH BINTANG

Malam itu semua berjalan tak seperti biasanya, hati yang sudah lama berbunga kini mekar kembali melihat sosok wanita dengan senyum senyaman senja yang memeluk di penghujung cerita. Ketika sudah sampai di alamat yang ia tuju sempat Rangga memperhatikan Lyora yang sedari tadi melihat langit malam terus dari dalam mobil, ia melihat keatas dan betapa kejutannya ia melihat langit yang cerah ditemani bulan purnama dengan cahaya sempurna dan sekumpul bintang yang bersinar pada hari itu. "Apa memang kota ini memiliki langit seindah ini pada malam hari setiap harinya?" ia bertanya kepada Rangga sembari melihat langit tersebut, "mungkin tidak, tapi apa kau suka langit malam ini? Apa kau mau mencoba pergi ke taman kota malam ini?". Ia langsung menghadap Rangga sambil tersenyum, "apakah boleh? Ku harap kau tidak keberatan, maaf mungkin gara-gara aku kau menjadi kerepotan", "apa yang kau bicarakan aku mengajakmu untuk kita nikmati bersama-sama karena ini hanya kebetulan saja", tentu jawaban itu membuat Lyora senyum manis terhadap Rangga saat itu.

Rangga tidak jadi mengantarkan Lyora Pulang ke apartemennya malam itu melainkan mengajak Lyora untuk pergi ke taman kota. Tentu saat sampai mereka berdua akan pergi mencari spot yang nyaman untuk dipakai melihat langit malam itu, namun Rangga teringat sesuatu dan kembali ke mobil dan mengambil kameranya yang selalu ia bawa kemana-mana. Dan saat kembali, ia melihat Lyora sudah menemukan spot yang nyaman untuk dipakai dan ada beberapa orang yang juga berada di tempat itu, ketika Lyora melihat Rangga kembali tanpa memberikan kabar tentu membuatnya sedikit kesal, "dari mana saja kau? Apa itu kamera? Apa kau kembali untuk mengambil kamera ke mobil" tanya Lyora seakan Rangga telah membuat kesalahan karena meninggalkannya tadi. "Umm, tentu saja aku kembali ke mobil untuk mendokumentasikan dan menyimpan foto ini" jawabnya dengan penuh kesabaran untuk menenangi Lyora saat itu.

Lyora menerima jawaban itu dan tersenyum lega karena ia tidak ditinggalkan sendiri di kota asing ini oleh Rangga orang pertama yang ia kenal di kota ini. "Aku minta maaf ya, aku pergi tak memberi tahu mu dulu maaf membuatmu khawatir ya" Rangga duduk disamping Lyora sambil meminta maaf akan kesalahan bodoh yang dilakukannya lagi. Lyora hanya menganggukkan kepala sembari menerima maaf dari Rangga kemudian terdiam melihat langit, "Aaaakkhhh apa yang kau lakukan Rangga!! Kau membuat orang ketakutan di hari pertama ia tinggal disini, ku harap dia tidak menceritakan ini kepada ayahnya" ketakutan Rangga dalam hatinya membuat tubuhnya panas dingin malam itu melihat reaksi Lyora. Untuk menenangkan diri, Rangga mulai menyalakan kameranya dan berdiri mengambil gambar langit dengan mode kamera malam, tentu butuh beberapa menit untuk fokus pada pemotretannya dan saat sudah selesai ia tak sadar bahwa ia sedang diamati oleh Lyora dari tadi.

Sontak itu membuatnya kaget dan mulai kaku, Rangga kemudian kembali duduk untuk melihat hasilnya bersama Lyora. Lyora dengan penuh penasaran melihat hasil yang ditangkap oleh Rangga hingga ia duduk mulai dekat sekali dengan Rangga, saat melihat hasilnya ia Kembali terlihat kagum melihat hasil yang begitu indah, "waahhh!! Keren banget, lebih mirip lukisan nyata yang pernah ku lihat, aku tak menduga kau bisa begitu jenius mendapatkan foto ini", "selama kau paham dengan tekniknya dan sering latihan kau mungkin bisa, inilah kekuatan seni tangkapan cahaya". Saat melihat foto-foto lainnya ia begitu kagum dan setelah selesai ia kembali melihat langit bersama Rangga sambil bersenandung disampingnya, jarak yang begitu dekat tentu membuat Rangga merasa hangat dan entah kenapa beberapa saat kemudian ia di bahunya ia merasakan sesuatu. Ia melihat Lyora yang sudah mengantuk berat dan tidur di bahu Rangga karena sudah tidak bisa menahan lagi angin malam yang dingin membawa rasa kantuk yang begitu berat, diantara rasa nyaman dalam sekapan malam cerita ini menjadi pelita dalam sunyinya malam. Ia mengangkat Lyora yang sudah tertidur dan menggendongnya ke mobil untuk membawanya pulang ke apartemen, "Ayo pulang" jawab Rangga kepada Lyora yang sudah tertidur kelelahan.


Lihat selengkapnya