TENTANG KITA

Sabda Buana Ali Akbar
Chapter #4

JALAN-JALAN #1

Malam itu Rangga mengantar Lyora kembali ke apartemen yang ingin dituju dari bandara sore ini. Entah apa yang dipikirkannya dari tadi, Rangga hanya bisa fokus mengendarai mobil namun walaupun seperti itu matanya tidak boleh melewatkan ada malaikat cantik yang turun ke bumi saat ini tidur di sampingnya dan berada dalam mobil. Setelan beberapa saat mereka berdua sampai pada apartemen yang dekat dengan kos nya Rangga, ia memarkir mobilnya di depan pintu apartemen dan membangunkan Lyora yang sedang tertidur lelap, saking lelapnya ia begitu sulit sekali dibangunkan.

"Ada yang bisa dibantu mas?" Tanya seorang satpam atau penjaga apartemen tersebut kepada Rangga. Sontak membuat Rangga kaget karena wajah satpam itu muncul dari luar jendela, "umm, anu pak ini bisa bantu saya bawa temen saya ke dalam apartemennya tidak, ia baru pindahan jadi bisa sekalian saya ketemu sama pemilik apartemennya tidak?" Tanya Rangga dengan nafas lega. "We adelah ini toh anak influencer yang terkenal di luar negeri tu ya, gini mas wanita ini ponakan dari pemilik apartemen ini, ada kok pemiliknya didalam biar tak panggil dulu, tunggu sini jangan kamu macem-macem ya", "Yee pak, saya aja tiba-tiba disuruh anter wanita ini dari bandara", "Yowes tunggu sebentar saya akan kembali". Setelah satpam itu pergi memanggil pemilik apartemen ini Rangga kembali lega karena tugas amanah yang dititipkan telah selesai, namun "apa semuanya selesai disini? Benar aku hanya mengantarnya, apa yang aku harapkan" seakan Rangga hanya menganggap semua kenyamanan sebelumnya telah berakhir.

Setelah satpam dan ibu apartemen ini datang ia langsung mengangkat dan Lyora dan barang-barangnya dari dalam mobil, "makasih ya mas udah mau anter ponakan saya, Monggo mas masuk dulu minum teh" ucap ibu pemilik apartemen ini pada Rangga dengan wajah penuh gembira dan lega. "Enggih mbak, makasih saya pulang saja lagian kosan saya deket sini kok, ini deket warung geprek mbok Aminah di kosannya pak Ari" jawab Rangga karena sudah lelah dengan segala aktifitas hari ini. Ia kembali masuk ke mobil dan pulang ke kosan dengan sedikit rasa kecewa,"ya udah lah memang gini jalannya" ucap rasa keluh kesah dari hati Rangga yang terdalam. Setelah sampai di kosan malam itu ia langsung pergi ke dapur dan menyeduh mie instan dan menonton televisi sampai larut malam karena Rangga merasa malam itu entah apa yang ia pikirkan sampai tidak bisa tidur.

Tiga hari kemudian ia menjalani hari-harinya dengan biasanya ia tak pernah berfikir apapun tapi ada hal aneh yang ia rasakan saat selalu ingin pulang dari kampus, ia selalu merasakan bahwa dia selalu diawasi belakangan ini oleh sesuatu hingga suatu Jumat ada seseorang yang mengetuk pintu kosan dengan keras. Rangga mulai melangkahkan kakinya menuju pintu lalu saat dibuka tanpa ia tau tamu yang mendatanginya sore itu adalah ibu pemilik apartemen yang sebelumnya beberapa tempo hari sudah pernah bertemu sebelumnya. "Selamat sore Rangga, maaf mbak kira kamu lagi kuliah jadi tadi agak keras ketuk pintunya", "gapapa mbak ada apa cari saya? Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Rangga karena penasaran. "Gini mas, ponakan Lyora dari kemarin nanya alamat kamu soalnya dia tu malu banget bahkan katanya di kampus dia ga punya temen jadi tiap hari dia ikutin kamu terus tapi kamu cuek, makaknya sopir saya selalu diminta buat telatan jemputnya dari kampus" jelas ibu pemilik apartemen, "oowh jadi dia gitu mbak" jawab Rangga, "pantas saja ada hal yang tidak beres beberapa hari ini ternyata dia toh" termenung Rangga sejenak.

Setelah perbincangan itu Rangga mengantar ibu pemilik apartemen itu kedepan gerbang, sebelum ia pergi ia menitipkan amanah pada Rangga, "dek, tante minta tolong buat jadi temen Lyora ya dikampus kasian dia tu pendiem banget tapi giliran bahas kamu dia langsung ceria" ucap ibu apartemen itu. "Hmm, begitu ya Tante...oke biar tak usahain besok pagi kan libur jadi saya tidak kampus" jawab Rangga kepada ibu itu, "owalah begitu toh, yaudah saya balik dulu", " yowes Tante silahkan hati-hati dijalan ya".

Malam itu pun aku lagi-lagi tidak bisa fokus untuk menulis skripsi karena jenuh, "aaaaa~~, sialan bahkan dihari liburpun aku tak punya rencana untuk istirahat, ya ampuun" keluh Rangga sebagai mahasiswa yang sedang malas. Lalu ia pergi ke dapur dan tiba-tiba saja telponnya berbunyi, nomer panggilan yang tidak asing, saat Rangga melihatnya ia langsung kaku karena yang meneleponnya adalah Lyora. Saat ia mengangkat telponnya sebagai lelaki ia yang harus menjawab terlebih dahulu, "Halo, Yora ada apa malam-malam begini?" tanya Rangga dengan tenang dan cool, "anu maaf sebelumnya, apa aku menggangu? Um, a..a..a..aannu apa besok kau tidak sibuk?" Tanya Lyora sambil terbata-bata, "Tidak kok, aman besok gua kosong paling yang gua lakuin cuma didepen layar leptop doang", "owh begitu, apa kau mau menemani ku membeli perlengkapan ATK di mall besok pagi?", "eh, maksudnya sekalian jalan-jalan jika seperti itu bukannya untuk beli ATK hanya perlu beli di depan gang fotocopy sini saja", "beeehh, rewel! Mau ikut kagak" dengan kesal Lyora menjawab Rangga, "hehe, baik-baik akan kutemani kok besok" ucap Rangga sambil tersenyum, "baik aku tunggu besok ya jangan lupa, INGAT!!" tegas Lyora sambil mematikan telpon. Rangga hanya bisa tersenyum tanpa alasan, "hahaha, haa..gadis aneh".

Lihat selengkapnya