Tentang Meldy

sya_hill
Chapter #3

Arvin

Arvin, laki-laki berbadan tinggi, yang sangat sayang adiknya. Membuat semua di sekolah iri melihatnya. Dan Arvin yang selalu sukses membuat kaum hawa di sekolahnya suka padanya, sikapnya yang dingin, semakin membuat para cewek ingin mendekatinya, tapi selalu ada adiknya yang menjaganya dari serbuan para cewek.

Arvin memiliki sahabat, Didi dan Juan. Mereka siswa yang malas dalam berorganisasi tidak seperti Arvin, entah mengapa mereka sangat akrab sampai menjadi sahabat. Awal mereka bertemu saat mereka sama-sama terkunci di toilet sekolah dan pada saat itu sudah jam pulang, Mereka terkunci selama 1 jam lamanya. Dari situlah pertemuan mereka yang membuat mereka menjadi sahabat. Meski tingkah Didi dan Juan yang teramat tolol, Arvin merasa bangga menemukan spesies seperti mereka.

"Tumben latihannya bentar," ucap Didi pada Arvin yang tiba-tiba berada di sampingnya.

"Biasa adik gue suka debat sama Serly."

"Lama-lama dia ikut lomba, ya nggak?," Ucap Juan ngawur.

"Meldy sayang banget sama Lo, seenggaknya dia juga sayang sama gue," ucap Didi sok dramatis seraya mengelus dadanya.

"Ya Tuhan, jadikan Ucapan teman hamba ada yang berfaedah dikit, soalnya gada akhlak," doa Arvin membuat kedua temannya mengamininya.

Arvin segera memasukkan buku-bukunya ke dalam tasnya. Didi melihat Arvin yang sedang buru-buru dan bertanya

"Di kejar hantu Lo?"

"Takut Meldy nunggu lama," jawab Arvin dan keluar dari kelas.

Didi berucap pada dirinya

"Gue juga mau."

***

Suara pantulan bola basket menggema di lapangan, Arvin sedang mendribble bola. Salah satu kegiatannya adalah bermain basket, dan basket kesukaan adiknya, Meldy. Selama ia bisa memainkan basket kenapa tidak?

"Arviiiinnn!!!," Jeritan Serly membuat Arvin menghentikan latihannya. Telihat, Serly bersama kedua temannya membawakan minuman isotonik. Serly membukakan tutup botol minuman.

Lihat selengkapnya