Serly bersama kedua temannya sedang menunggu datangnya Arvin di lapangan indoor. Mereka sedang membahas kabar terbaru dari Arvin.
"Katanya Meldy kemarin deket sama cowok. Kalo gak salah namanya Reno"
"Terus hubungannya dengan Arvin?," Tanya Lili, Serly tersenyum penuh arti.
"Dengan gitu, Arvin sekarang jadi jarang bareng Meldy"
"Jadi gak bakalan ada yang cegah Lo gitu?," Tanya Desi mengerti Maksud ucapan Serly.
"Nah! Betul."
Mereka bertiga tersenyum senang, lalu Arvin muncul dari pintu dan dibelakangnya ada Reno yang mengikuti Arvin.
Dengan tatapan melotot, Serly dan kedua temannya melihat itu jelas dari kejauhan.
"Itu Reno," ucap Serly yang pandangannya ke Reno.
Lili dan Desi mengangguk.
"Kok gue lebih suka dia ya?," Ucap Lili Masih menatap Reno dari kejauhan.
Serly sadar ucapan Lili, ia langsung memukul pundak Lili.
"Lebih ganteng Arvin," Serly menatap Lili kesal.
"Liat deh, Meldy ada," ucap Desi cemas melihat kedatangan Meldy.
Serly dan Lili ikut melihat. Raut mereka seketika berubah, yang asalnya gembira berubah menjadi kecut.
Serly bersama kedua temannya menghampiri Arvin.
"Hai," ucap Lili melambaikan tangan ke Reno. Reno hanya mengangguk.
"Vin, dia anggota baru?," Tanya Serly. Arvin mengangguk.
"Kak, biar gue kenalin, dia Serly suka deketin kakak gue," ucap Meldy ke Reno. Meldy menatap Serly tajam.
Reno hanya mengangguk dan tersenyum kecil, Reno tahu dari ekspresi Meldy kalau ia tak menyukai Serly.
"Eh, mending Lo bertiga pergi deh dari sini," ucap Meldy menatap mereka.
"Gak mau," jawab Serly cepat.
"Kalo Lo mau duduk yang jauh, biar gak berantem sama Adik gue," ucap Arvin dan berjalan bergabung dengan tim basket lainnya yang sedang pemanasan, Reno mengikuti Arvin.
"Semegat kak Reno, kan baru pertama," ucap Meldy senyum.
Arvin menoleh kebelakang, melihat adiknya
"Gue?, Gak Lo semangatin," alis Arvin tertaut heran.
Dengan cepat Serly berteriak semangat.
"Semangat Arvin!!!."
Meldy menatap Serly kesal. Lalu Meldy bangkit menghampiri Arvin.
Meldy mencubit gemas pipi Arvin
"Semangat ya."
Arvin tersenyum lebar.
Kemudian Meldy menatap Serly penuh kemenangan. Terlihat jelas bahwa Serly iri terhadapnya.
Meldy berjalan memilih duduk kembali, menonton kakaknya. Tapi sekarang bukan hanya Arvin yang ia tonton. Reno juga ia tonton. Memberikan tepukan semangat.
Entah Arvin tak suka, semangat dari Meldy terasa terbagi dua. Ia ingin seutuhnya untuk dirinya. Tak ingin di bagi.
Serly berteriak penuh semangat menyebut nama Arvin, karena ia yakin bahwa Meldy tak sepenuhnya mengawasi Arvin darinya. Karena ada Reno, pasti iya?
"Kak Reno semangat!," Ucap Meldy yang cukup terdengar oleh Telinga dan Arvin.
Arvin melihat Meldy, Meldy tersenyum padanya.
"Kak Arvin semangat ya," ucap Meldy. Hati Arvin tersenyum mendengarnya.
"Ih, Lo nyemangatin Reno aja," saran Serly ke Meldy.