Dering alarm berhasil membangunkan Arvin, ketika Arvin bangun sudah ada Bik Minah mengucapkan selamat ulangtahun. Bik Minah orang yang pertama kali mengucapkan selamat ulang tahun nya kali ini. Arvin membuka handphonenya dan mendapat pesan dari papa dan mamanya.
Arvin segera mandi lalu sarapan.
***
Meldy mulai sarapan dan terus saja Arvin menatapnya.
Mulai dari menyuap nasi, minum sampai Meldy selesai makan.
"Non, sekarang ultahnya bang Arvin," ucap Bik Minah memberesi piring Meldy.
Meldy bergeming.
"Dia pasti tau bik, cuman gengsi aja yang mau bilang selamat. Kan lagi kesel?," Ucapan Arvin membuat Meldy menciutkan mulutnya.
"Udah atuh neng, gak usah ngambek lagi."
Kayaknya bik Minah harus gabung dengan rencana gue deh, batin Meldy.
Meldy menunggu Reno didepan rumahnya mereka akan berangkat bersama, ini adalah salah satu rencana Meldy, membuat Arvin semakin kesal.
Arvin menatap mereka, Arvin masih di sepedanya. Hatinya sedikit sakit melihat Meldy di boncengan Reno.
Arvin harus bertanya ke Reno nanti, ke apa ia malah berangkat bersama?
***
Meldy turun dari sepeda Reno. Tak lama Arvin pun tiba. Meldy melangkah dulu masuk. Meninggalkan Reno yang sedang menunggu Arvin.
"Ar, ini kan rencana lo, dengan gitu loh pasti kesel kan liat gue sama Meldy?, Nah nanti kan di rencana lo, elo itu sedih, sedih banget," jelas Reno ke Arvin sembari berjalan masuk.
"Gue beneran sedih kalo sekarang"
"Hahaha, santai bro," Reno menarik tangan Arvin.
Sesampainya di kelas Arvin melihat tumpukan di mejanya, dari siapa lagi kalau bukan penggemar Arvin.
Arvin membaca satu persatu tulisan di kado.
"Bagi dong kadonya," celetuk Didi.
"Mana kado dari lo, dasar!"
"Gak usah lah kalo kita kan gure dan Juan temen lo," Didi merangkul Juan.
"Cih"
"Traktir dong Ar"
"Gak ada traktiran, jangan lupa pulang sekolah lo berdua ke rumah gue, nyiapin semuanya!."
Jam istirahat Arvin ke lapangan, Didi dan Juan tidak menemani Arvin karena banyak alasan yang di lontarkan.
Teman-teman basket Arvin mengucapkan selamat dan banyak minta traktiran.
Lalu, Serly dan kedua temannya datang membawa kado dan kue.
Arvin menghela napas berat, tidak selamanya enak menjadi sorotan seperti ini, Arvin tidak bisa menghindar dari Serly.
"Happy birthday, gue kasih ini ke lo," ucap Serly seraya menyondorkan Kue.
"Oh ya, gue perhatian tauk sama lo, adik lo mana? Gak nemenin lo lagi? Emang kebangetan dia ya. Biar gue yang nemenin lo, selamanya!," Serly menyapu pandangan mencari Meldy memang Meldy akhir-akhir ini selalu tidak terlihat di lapangan, ya rumornya sudah menyebar kalau Arvin dan Meldy bertengkar.
Dan selama di lapangan banyak cewek yang menonton Arvin sama seperti saat ini di kursi penonton banyak cewek.