Tentang Meldy

sya_hill
Chapter #22

Rasa sayang

 Sudah menjadi hal yang biasa bagi ibu-ibu memperkenalkan anaknya. Sama seperti Rosa, ia menyuruh Meldy untuk pergi ke rumah Reno, katanya Tiara memanggilnya karena ingin berkenalan dan mengajaknya masak bersama. Dengan senang hati Meldy mengiyakan. Dengan segera Meldy membuka gerbang yang kebetulan tidak dikunci sepertinya sengaja agar Meldy langsung masuk. Setelah itu Meldy mengetok pintu rumah. Bik Ranti membukakan pintu dan mengajak Meldy ke dapur.

"Hai," sapa Tiara, ia tersenyum melihat Meldy berjalan ke arahnya.

Lalu Meldy mencium tangannya.

"Wah ini yang namanya Meldy, sejak awal pindah perasaan Tante belum ketemu kamu ya?," Tanya Tiara, ia sedang mengaduk jus jeruk, lalu ia berikan ke Meldy.

Meldy menerima jus jeruk sambil bergumam terimakasih tanpa suara.

Dipersilahkan duduk di kursi makan.

"Kayaknya iya Tan"

"Kamu udah tau nama Tante kan?"

"Iya, Tante Tiara kan?, Katanya mama," Meldy tersenyum.

"Nyonya, ini teh, mbak sing nginep di sini," ucap Bik Ranti, dengan logat Jawanya.

"Oh iya Tante, aku pernah nginep sini, waktu Tante gak ada boleh kan?," Meldy tersenyum ia sedikit malu.

"Ohh ternyata kamu, boleh kok, tapi gak sekamar sama Reno kan?," Suara Tiara mengecil, ia menggoda Meldy.

Ah, Meldy jadi sedikit malu.

"Enggak kok Tan," Meldy tertawa renyah.

Lalu Meldy meneguk jus jeruknya, setelah habis Meldy bangkit dari duduknya. Ia berniat membantu Tiara.

"Apa yang harus aku bantu Tan?," Tanya Meldy.

"Hmm, gak usah, biar Bik Ranti yang bantu, kamu duduk aja ngobrol bareng Tante," ucap Tiara.

Tiara merangkul Meldy untuk duduk di sofa.

"Katanya mau masak bareng?," Pertanyaan Meldy membuat Tiara tertawa.

"Ngobrol bareng kamu aja"

"Hahaha iya, eh kak Reno dimana?," Meldy menyapu pandangan ia tak menemukan Reno daritadi.

"Ada di kamar mandi masih, nanti dia ke sini," baru saja Reno dibicarakan, tiba-tiba Reno muncul menghampiri mereka.

Reno mengenakan celana selutut dan rambutnya yang agak berantakan, Meldy melihat Reno seperti itu, bukan hanya saat rapi Reno terlihat tampan tapi sekarang pun juga tampan.

"Eh ada lo," ucap Reno ia ikut duduk di sofa.

"Hmm, kalian ngobrol aja deh, Tante mau ke dapur dulu ya Mel," ucap Tiara, ia pergi ke dapur.

Meldy mengangguk.

"Udah lama?"

"Enggak"

"Gak sama Arvin?"

"Enggak"

"Kak papanya kak Reno mana?, Gue belum lihat?," Meldy melihat sekeliling ia belum bertemu dengan Julio.

"Papa lagi sibuk gitu di kantor, nanti deh kalo udah ada gue kenalin lo ke papa"

"Iya," Meldy mengangguk. Lalu Meldy bangkit, ia berniat ke dapur.

"Mau kemana?"

"Bantuin Tante Tiara"

"Belajar masak yang bener ya," ucap Reno mengapa Meldy mendengarnya terasa geli.

Akhirnya Meldy disuruh mengupas bawang sampai mengirisnya. Lalu Tiara mengaduk sup yang hampir matang. Meldy menaburi garam agar rasanya makin enak.

"Segini cukup Tante?"

"Cukup."

"Harum Banget," celetuk Reno, ia menarik kursi lalu duduk. Menunggu supnya dihidangkan.

Tiara membawakan semangkuk sup dan Reno langsung menyicipi.

"Enak banget supnya"

"Iya dong, gue uang buat," celetuk Meldy, ia masih memotong wortel.

"Aw!," Meldy meringis, jari telunjuknya berdarah.

Spontan Reno bangkit lalu melihat jari Meldy, Reno segera mengambil P3k.

Meldy duduk di kursi, Reno mengelap darah dari tisu, memberikan obat merah laku memberi plaster, selesai.

"Makanya, jangan noleh ke gue, makanya kenal kan?!," ucap reno ia memberesi P3k nya.

Lihat selengkapnya