Pertama kali sampai, Meldy tak menyangka. Ia sekarang berada di Singapura dan saat Meldy sampai ke rumahnya ia juga tak menyangka ia akan tinggal di sini.
Meldy bertemu dengan papanya yang sedang sakit, Meldy masih belum akrab dengan mereka jadi Meldy sedikit kikuk.
Alinda memberikan kamar yang sangat bagus untuk Meldy. Ranjang yang nyaman, kamar mandi yang luas lengkap dengan bathtub, dan meja rias yang cantik. Meldy sangat menyukainya tapi ia akan merasa kesepian di sini.
Saat Meldy Melihat Arvin di layar laptopnya, Meldy merasa senang setidaknya ada Arvin meski harus Skype jarak jauh.
Meldy menceritakan semua ke Arvin.
Hari-hari akan sepi, Meldy tinggal menunggu kapan dan dimana Alinda akan melanjutkan sekolah Meldy.
Hari ini, Meldy mencoba keluar pergi ke salah satu cafe.
Meldy menikmati kopi yang sangat hambar rasanya tanpa kehadiran seseorang yang selalu duduk di hadapannya di cafe SUNRISE biasanya.
Meldy selalu merindukan Arvin dan keluarganya. Meldy juga tidak lupa Nara yang selalu mengomelinya.
Meldy rindu semuanya.
***
Papanya tidak bisa bercerita panjang karena ia sakit jadi Alinda menceritakan semuanya ke Meldy dan berharap Meldy mengerti.
Papanya terus meminta maaf dan menangis, Meldy terbaru melihatnya.
Meldy akan terbiasa dengan kedua orangtuanya ini, ia akan mulai terbiasa dengan Susana di sini seiring berjalannya waktu.
***
4 bulan kemudian.
Meldy sudah sekolah ia masih tidak terlalu banyak kenal. Meldy Sekolah di sekolahan yang banyak murid dari luar negeri dan dari Indonesia juga ada meski tak banyak.
Meldy mengenal Putri, ia teman sekelasnya yang mau berbagi bangku dengannya. Putri selalu mengajaknya jalan mengenalkan Singapura agar Meldy lebih tahu.
Setiap hari Meldy jalan dengan Putri.
Tiba-tiba ponsel Meldy ada pesan masuk dari Reno.
Mel, lo gak lupa gue kan?
Gue gak mau Lo khianati gue, kalo lo emang udah gak suka sama vue. Bilang, biar gue gak kepikiran. Gue tetep sayang sama lo
Meldy membacanya, ia bingung harus Jawab apa.
Iya kak gue ngerti. Aku lagi jalan masih.
"Siapa? Mel?," Tanya Putri.
"Ada lah."