Gadis yang berparas cantik namanya Meldyana Grizelle, tingkahnya yang susah untuk diam membuat kakaknya, Arvin. Selalu menjaga adiknya. Meldy yang banyak dikagumi cowok-cowok di SMA pendekar karena paras cantiknya dan pintar berbicara membuat namanya terangkat menjadi pentolan sekolah.
Begitu juga dengan Arvin Pratama, salah satu anggota tim basket yang berhasil membuat para cewek meleleh melihat Arvin kalau bermain basket dan wajah yang tidak sama sekali bosan untuk dilihat. Namanya juga berhasil terangkat menjadi pentolan sekolah. Kakak beradik yang sering disoroti oleh siswa-siswi SMA pendekar dan Kakak beradik yang sama-sama top di sekolah.
Tak heran jika siswa-siswi memiliki rasa iri terhadap mereka. Kakak beradik yang begitu akrab sampai-sampai kelihatan bukan kakak beradik tapi, seperti pacaran!.
Seperti sekarang, Meldy sedang menemani Arvin latihan basket. Dan di sana Meldy pasti berdebat dengan seorang cewek yang selalu bersama Gengnya yang tak mau kalah top dari Meldy, namanya Serly. Gadis yang suka mencari perhatian Arvin. Jadi, Meldy yang akan menghalanginya. Siapa pun itu!.
"Lo gak perlu repot-repot bawain air, handuk, jajan dan apapun itu! Karena gue udah ada ok!." Ucap Meldy seraya melipat kedua tangannya ke depan dada.
"Ohhh gue gak repot kok, adik IPAR." Sengaja Serly menekankan kata 'Ipar' dan nada bicara yang sedikit menyindir.
"Karena gue adiknya, gue gak Sudi kakak gue punya hubungan dengan Lo,ih amit-amit."
"Hah?!," Dengan ekspresi yang sok syok.
Nevan menyudahi latihannya karena melihat adiknya berdebat dengan siapa lagi kalau bukan Serly. Nevan menarik tangan Meldy menjauh dan Meldy meleletkan lidahnya ke Serly puas.
"Gue mau ke kelas,Lo makan gih." Perintah Arvin, ia membawanya ke kantin agar mengisi perutnya.
"Yaudah, kalo ada Serly tolak aja!." Arvin tersenyum tipis lalu pergi.
Arvin yang kelas 11 dan Meldy kelas 10 hanya beda setahun, Meldy tak akan sudi memanggil 'Kak Serly' meski Serly setingkat dengan Arvin.
***
Meldy menyuruh sahabatnya menemaninya makan di kantin, namanya Nara. Nara merasa sedikit bersyukur memiliki sahabat seperti Meldy. Meldy yang nggak bisa diam, yang suka berdebat, suka lapar kalau habis berdebat dan badannya yang tidak pernah gemuk, dan satu lagi, Meldy cantik. Itu sedikit tentang Meldy.