Tepian Berbeda

Hilwa Taqiyya
Chapter #2

Tepian Kedua: Salah Kelas

Suara sandal selop Mom yang sedang melipat selimut di sofa bagian bawah kondominiumnya. “Otiiisss! Lakukanlah hal yang produktif! Jangan hanya bermalasan di kamarmu saja. Ajarkan Sybil menulis pengalaman. Kau kan yang paling bisa soal menulis semacam itu??”

Otis yang hanya memakai atasan dan bawahan basket menuruni tangga yang sudah gelap. “Baiklah, Mom.” Lagi-lagi kerjaan keponakannya, Sibyl ‘Sibby’ Pillinger. Tak bisa kah ia tak berpura-pura rajin di depan Mom? Tidak mau tahu kalau di atas Otis sedang membuat lukisan.

“Sibby! Ayo naik ke kamarku.” Panggil pemuda bermuka masam itu pada keponakannya yang melipat tangan di meja lipat berisi PR. Gadis itu terbiasa belajar pukul sembilan malam.

“Uncle sedang melakukan apa?” Gadis itu mengangkat wajahnya pada anak tangga yang terlihat wajah pamannya dan latar kamar atas yang sudah tak terlihat apa-apa.

“Ayo cek ke kamarku... Aku sedang menyiapkan seni baru lagi,” senyum paman mudanya.

Setelah anak kelas dua Elementary itu memasuki kamarnya, ia terpesona melihat kanvas berukuran besar yang ditopang kayu-kayu, memperlihatkan seorang wanita muda yang mendangak, tatapan matanya dalam dan bercahaya, serta mulut kecil wanita itu terbuka semu.

“Whoaah, Uncle... Siapa ini yang kamu gambar? Kok dia bisa secantik ini??” tanya Sibby pada sang paman yang melipat tangan di samping gambaran itu dan di balik tirai kamarnya.

Otis tersenyum sampai matanya hilang. Perasaan di balik dadanya tak karuan, tak bisa bahkan cerita kepada keponakannya yang masih polos. “Anu, akhirnya aku menemukan gadis yang membuatku nyaman. Ini ialah dia ketika bercerita tentang penulis favoritku, J.D Salinger.”

Lihat selengkapnya