Tepian Zaman

Nur Cholish Majid
Chapter #7

Chapter 7

Menyenangkan!

Itu yang Bambang rasakan ketika menjadi guru private untuk anak-anak Paman Imuh. Hubungan di antara mereka yang awalnya biasa-biasa saja meski tinggal serumah kini terasa semakin dekat. Bahkan bagi Bambang, kini terasa seperti memiliki saudara kandung.

Bambang yang merupakan seorang anak tunggal belum pernah tahu bagaimana rasanya memiliki saudara.

Perasaan dipanggil kakak dan begitu dibutuhkan oleh orang lain membuat hatinya begitu merasa bangga akan apa yang telah dilakukannya sekarang. Dia selalu bersemangat ketika kembali ke rumah untuk mengajar.

Meski tak jarang anak Paman Imuh mengeluh dan merasa malas, tapi Bambang selalu menemukan cara untuk membuat mereka mau belajar bersamanya.

“Sekarang kau sudah seperti guru sungguhan,” puji Paman Imuh ketika menemukan Bambang dan ketiga anaknya tengah belajar barsama.

“Mereka memang sudah pintar-pintar, jadi gampang diajari,” kata Bambang merendah yang langsung disambut dengan sikap penuh bangga dari anak-anak Paman Imuh.

“Sekolahmu bagaimana?”

“Lancar, kemarin aku mendapatkan nilai 9 dalam ujian tengah semester.”

“Bukan SPG, tapi SD tempatmu mengajar.”

Raut wajah Bambang sedikit berubah. Mengajar 20an murid di dalam satu kelas tidaklah sama dengan mengajar 3 orang siswa di dalam rumah. Suasana yang terbentuk di kelas terasa kaku, tidak seperti mengajar anak-anak Paman Imuh yang memang sudah dia kenal sehingga keakraban di antara mereka mudah terjalin secara alami.

“Masih cukup sulit,” keluhnya.

“Sulit apanya?” Tanya Paman Imuh penuh rasa penasaran.

Lihat selengkapnya