Ayah, walaupun manusia robot yang gila kerja, dipikirannya tentu masih ada mengenai cara menciptakan keluarga bahagia. Kata ibu, ayah memang banyak menghabiskan waktunya di tempat kerja, jika pun di rumah ia suka sekali mengunci dirinya di ruang kerja.
Adakalanya Reja jengah, ibu maupun adiknya juga jengah nan kesal. Namun Ayah mampu merubah rasa kesal itu menjadi kenyamanan untuk keluarganya. Ayah mampu menjadi panutan sekaligus teman yang asyik.
Selain Ayah si manusia robot. Ada Ibu yang criwis abis. Reja bisa pusing sendiri jika Ibunya mulai mengomel. Sedangkan adiknya adalah manusia setengah patung, alias patung yang bisa bernafas. Ia tidak akan mengumpat ketika ketakutan. Ia tidak akan bernyanyi ketika mendengarkan musik. Ia pun tidak akan berkata apa-apa ketika bertanding PS dengan Reja. Muka tembok, es batu, aspal jalan, Reja menyebutnya demikian.
Terlepas dari keunikan keluarganya, Reja tumbuh menjadi anak yang normal, tidak kekurangan kasih sayang, tidak kekurangan finansial bahkan tidak kekurangan dukungan moral dari orang tuanya.
"Pulang cepat ya Mas? Nanti temenin Ibu," wanita dewasa berdaster itu memberikan rantang makanan pada Ayah yang menunggu di teras. Namun yang diajak bicara adalah Reja yang akan masuk kedalam mobil.
"Temenin kemana?" Reja menghentikan tangannya sejenak saat akan membuka pintu mobil.
Ia sudah berpakaian rapih lengkap dengan dasi yang melingkari lehernya.
Waktunya sekolah!
"Belanja."
Satu kata tersebut seketika mampu membuat Reja mendengus. Remaja berkacamata itu tidak berpura-pura kesal. Namun kepalanya tak mampu untuk menggeleng atau berkata tidak. Jelas ibu tau, tetapi memilih acuh saja.
Reja pun terpaksa menyalimi tangan ibu yang terulur, diikuti adiknya, Tama serta berganti ayah yang memberikan saliman pada Ibu.
Matahari pagi masih malu-malu menampakkan keperkasaannya. Terhalang juga gumpalan awan kehitaman diatas sana. Tiga laki-laki didalam mobil pajero sport sama-sama diam. Satu memperhatikan jalanan yang padat, satu sedang bermain ponsel, dan satu lagi sedang fokus mengemudi.