Terary

Vaela Vey
Chapter #11

Suara nan Lembut

Tidak jauh darinya melangkah, Azura berdiri bersandar di tiang sembari melipat tangannya. Senyumnya selalu secerah matahari, namun dia bagaikan bunga indah yang berduri.

“Ada apa, Azura?” Pangeran Gavin menghentikan langkahnya, ketika beberapa langkah dari Azura.

“Kau ingin ke kamar Nona, kan? Aku ikut,” ucap Azura penuh semangat.

Pangeran Gavin menatap Azura cukup lama, hingga akhirnya dia mengangguk menyetujui, “boleh. Jangan lakukan hal aneh.”

“Oke~” Azura bersorak senang kemudian berjalan mengikuti Pangeran Gavin.

Di dalam kamar, Putri Olivia duduk santai menyesap teh di dalam cangkir yang dipegangnya. Lucy dan Maya masih senantiasa menemaninya. Sesekali mereka bercerita mengenai beberapa hal menarik yang terjadi di kerajaan. Baik Lucy maupun Maya tidak berani menyinggung ataupun bertanya mengenai kehidupan Putri Olivia ketika di kerajaannya. Mereka tidak ingin Putri Olivia kembali bersedih.

“Perpustakaan di kerajaan ini sangat lengkap. Putri suka membaca, kan? Mungkin perpustakaan tempat yang cocok untukmu,” ucap Lucy.

“Mungkin. Aku juga belum mengenal kerajaan ini, seperti ruangan apa saja yang ada di samping kamarku atau dimana letak ruang makan, dan yang lainnya,” Putri Olivia tersenyum masam. Dia teringat bagaimana makan malam terakhirnya bersama kedua orang tuanya, sebelum kejadian mengerikan itu. Kenangan itu sangat hangat dan menyenangkan.

Tok! Tok! Tok!

Ketukan pintu seketika membuyarkan lamunan Putri Olivia. Maya pun melangkah ke pintu kemudian membukanya, mempersilakan bagi Pangeran Gavin untuk masuk.

Melihat Pangeran Gavin melangkah masuk, Putri Olivia tersenyum lebar, “Gavin...”

Pangeran Gavin ikut tersenyum kemudian melangkah mendekat, “baru selesai makan siang?”

Putri Olivia mengangguk, “kau sudah makan siang? Maya bisa membuatkan makanan untukmu.”

Pangeran Gavin menggeleng, “tidak perlu. Aku sudah makan siang tadi.”

Lihat selengkapnya