Di dalam Kerajaan Wisteria, Putri Olivia diijinkan untuk mengunjungi perpustakaan dengan syarat tidak boleh berkeliaran kemana-mana. Sembari menunggu Lucy mengambil minuman untuknya, Putri Olivia berjalan sangat pelan ke arah yang dijelaskan oleh Lucy. Sedangkan Maya sudah menunggu di perpustakaan untuk memastikan tidak ada orang yang berkunjung selain Putri Olivia.
Putri Olivia menghentikan langkahnya ketika di hadapkan dengan lorong gelap di sisi kanannya. Lucy mengatakan jika perpustakaan tepat bersebelahan dengan ruangan milik Pangeran Gavin. Putri Olivia baru saja melewati ruangan itu dan ia tidak melihat ruangan setelahnya, yang ada hanyalah lorong gelap yang entah mengarah kemana.
Putri Olivia berbalik menatap koridor di belakangnya yang kosong. Masih belum ada tanda-tanda Lucy datang mendekat. Kepalanya kembali menoleh menatap lorong di kanannya.
“Bagaimana jika memang perpustakaan ada di dalam sana? Tapi ... lorong itu menakutkan.” Putri Olivia bergumam pelan. Tidak ada seorang pelayan pun yang lewat di sekitarnya membuatny semakin kebingungan. Alhasil, Putri Olivia bergeming dan enggan untuk melangkah lebih jauh.
“Maaf, Nona. Kau tidak diijinkan untuk melewati lorong itu.” Gabriel tiba-tiba muncul di belakang Putri Olivia dan suaranya sukses membuat Putri Olivia terlonjak kaget.
Putri Olivia membalikkan badan menatap Gabriel di belakangnya. “Maafkan aku. Aku ingin ke perpustakaan, tapi tidak tahu harus pergi ke arah mana.”
Mendengar penjelasan dari Putri Olivia, Gabriel tersenyum kemudian menunjuk ke arah ruangan yang ada di paling pojok koridor. “Perpustakaan ada di paling ujung koridor, Nona. Apa kau pertama kali berkunjung ke sini?”
“Putri Olivia!”
Pekikan Lucy membuat Putri Olivia dan Gabriel menoleh. Lucy dengan langkah cepatnya mendorong troli makanan, mendekat ke Putri Olivia. Gabriel yang baru menyadari dengan siapa dia berbicara, seketika senyumnya kembali mengembang. Tidak butuh lama baginya untuk bertemu dengan Putri Olivia.
Lucy menghentikan troli makanan tepat di samping Putri Olivia. Matanya menatap tidak suka ke arah sang putri yang sama sekali tidak menunggunya. Lucy menyuruh Putri Olivia untuk menunggu di depan ruangan Pangeran Gavin, namun Putri Olivia justru berjalan mendahului. “Tunggu saya, Putri. Jangan jalan sendirian.”
Mendengar adanya nada kesal yang diucapkan oleh Lucy, Putri Olivia tersenyum canggung. “Maaf. Aku pikir perpustakaannya sudah dekat.”
Lucy mendengus kasar. “Tapi tolong, jangan jalan sendirian. Saya takut sesuatu yang buruk terjadi pada Putri.”
Melihat perdebatan kecil di depannya, Gabriel hanya bisa mengulas senyum dan membiarkan mereka menyelesaikan pembicaraan.
Menyadari keberadaan Gabriel diantara mereka, Lucy menoleh ke arahnya. Matanya menelisik pakaian yang dikenakan oleh Gabriel. Ia mendapat informasi dari Astra yang diharuskan untuk selalu mengingatnya dan melarangnya untuk menyebarkan informasi tersebut karena ini menyangkut pengawal pribadi Pangeran Gavin. Astra mengatakan kalau pengawal pribadi Pangeran Gavin menggunakan sebuah lencana berbentuk bunga wisteria. Jika Astra meletakkan lencananya di jasnya, lain halnya dengan Gabriel yang justru mengubah lencananya menjadi sebuah gelang.
“Maaf, jika mengganggu, tuan.” Lucy membungkuk hormat pada Gabriel setelah tahu Gabriel memiliki lencana itu.
Gabriel tersenyum seraya mengibaskan tangannya. “Tidak. Tidak mengganggu sama sekali. Kalian ingin ke perpustakaan?”