Biru ….
Sejauh mata memandang, alam memancarkan arsiran warna lembut itu. Mulai dari langit, sampai hamparan laut yang begitu tenang ….
Sepertinya tak mengapa jika Tuhan hanya menciptakan biru di dunia ini. Langit dan laut sudah menjadi bukti alangkah cantik dan teduhnya warna itu.
Namun, sampai kapan manusia akan terus mengagumi biru?
Karena pada akhirnya, keindahan biru sering dikoyak oleh manusia.
Berawal dari deru mesin kapal-kapal amfibi Jepang yang membelah ketenteraman. Semakin lama, suara memekakkan telinga itu mendekat ke bibir pantai. Biru laut Pantai Amal tak seindah biasanya. Langit tampak tak sebiru kemarin.
Pada saat itulah, biru tak lagi meneduhkan.
Biru tak lagi muncul dan selalu dirindukan.