Siapa aku? Itu adalah pertanyaan yang sering aku tanyakan pada diriku sendiri. Dan bagaimana kisah hidupku akan berakhir?
Matahari telah terbit dan aku duduk di dekat jendela yang berkabut, sambil menikmati setiap detik kehidupan yang berlalu. Hari ini aku mengenakan jaket yang dibelikan suamiku tiga tahun yang lalu di Bandung. Suhu ruangan sangat dingin, mungkin karena sekarang sudah mencapai puncaknya musim hujan.Ā Meskipun AC telah kunaikkan suhunya, bagaikan naga yang memuntahkan udara panas, tubuhku masih menggigil dengan pilek yang telah berpuluh-puluh tahun menemaniku.
Lebih tepatnya empat puluh tahun. Bagaimana dengan orang-orang lain yang seumuran denganku? Aku tidak tahu lagi.
Hidupkuā¦.sangat sulit untuk dijelaskan. Memang tidak seindah dan sehebat yang kuharapkan, tapi setidaknya aku sempat menikmati waktuku di dunia ini.
Sepertinya hidupku bagaikan roller-coaster, terkadang berada di atas, sering sekali terjatuh ke bawah namun tetap bertahan hingga akhir. Mungkin bedanya dengan orang lain, aku sangat menikmati petualangan hidupku, hal yang tidak bisa dikatakan oleh semua orang.
Ah, jangan salah sangka. Aku bukanlah orang yang istimewa, bukanlah orang yang terkenal, itu aku sangat yakin. Aku hanyalah seorang wanita biasa dengan pemikiran yang biasa dan hidupku juga sangat biasa.