Tergapaikah?

Aditya Maulana Yusuf
Chapter #15

Epilog

Begitulah suatu hal yang sebelum nya jauh dariku, dan tak pernah ku bayangkan dan rasakan. Aku tak marah pada nya, aku pun tak bisa membenci nya dan aku pun selalu merindukan nya, aku tak ingin menyalahkan siapa pun dan tak ingin juga menyudutkan siapa pun. Disini aku hanya bisa memaafkan dan menerima suatu realita yang menyiksa dan tak seindah imajinasi layar kaca.

Biarkanlah semua nya abadi dalam sebuah kisah yang tak akan bisa terpisah, sehingga aku bisa merasakan berbagai macam rasa suka dan sayang kepada yang lain nya lagi. Untung nya aku sudah merasa dan yakin bisa lepas dari itu semua tanpa ada sisa yang tertinggal di sana.

Aku sekarang ingin tenang menjalani hidup, tanpa ada nya beban yang masih terpikul karena masa lalu. Kita sudah bisa hidup masing-masing dan juga sudah merelakan ketidak pastian ini. Biarkan matahari dan bulan menjadi rasa rindu ku padamu dan mungkin juga sama bagimu. Meski diantara kita tak pernah ada hubungan dan ikatan yang mendalam, percayalah aku masih mencintaimu dalam diam. Cukup hanya kata dan tindakan ku yang terlihat bodoh di depanmu, tetapi janganlah kamu mengikuti ku itu akan terlihat aneh jika kamu seperti ku.

Sudahlah dan pahamilah keadaan ini dengan cara meresapi nya dan mengenang nya, karena merajut kenangan yang sudah menjadi angan, tidak semudah membalikan telapak tangan. Maka berimajinasi lah sejauh mana kau bisa, karena bisa saja imajinasimu menjadi nyata atau hanya angan semata.

“Aku bernyanyi satu lagu untuk nya, judul nya adalah Aku Pasti Kembali yang di populerkan oleh Pasto, dan ia berkata, kamu mau ninggalin aku. Lalu ku jawab aku tak akan pernah meninggalkan mu, dan pada akhir nya ia yang pergi meninggalkanku bersama kesendirian yang sering membuat ku halu”

Lihat selengkapnya