Terjebak Dalam Novel

Reira Alissa
Chapter #1

Novel Misterius #1

"Kamu akan selalu jadi peran yang berbeda disetiap kisah orang lain."


~ Seline Astrella ~

***


Di sebuah kamar sederhana, seorang gadis tengah asyik membaca novel tebal di tangannya. Gadis itu bernama Seline. Novel itu ia temukan pagi tadi, tergeletak di depan pintu rumahnya. Ia akhirnya memutuskan membaca novel itu.


Novel itu berjudul "Love for Annie" menceritakan tentang seorang gadis bernama Annie Marelyn dgn cowok bernama Samuel Dirgantara. Samuel yg mencintai Annie tapi dia sudah bertunangan dengan Seline Wrenly. Samuel dan Annie menjalin hubungan. Seline mengetahuinya ia berusaha menyakiti Annie tapi selalu digagalkan oleh Samuel lagi dan lagi.


Seline akhirnya mengetahui hubungan Samuel dan Annie setelah tanpa sengaja melihat foto mereka berdua di ponsel Samuel. Dengan hati yang hancur, Seline mulai merencanakan pembalasan.


Pada malam itu, Seline mengikuti Annie dari kejauhan. Di sebuah jalan sepi yang diterangi lampu redup, Seline mempercepat mobilnya, menargetkan Annie yang sedang berjalan sambil membawa buku-buku kuliah. Namun, detik sebelum Seline menabrakkan mobilnya, Samuel muncul.


Annie mendengar suara deru mobil dari belakang. Dia berbalik, hanya untuk melihat lampu depan menyilaukan yang melaju dengan kecepatan tinggi. Tubuhnya membeku.


"ANNIE!" teriak sebuah suara.


Dalam sekejap, seseorang menarik lengannya dan melemparkannya ke pinggir jalan. Annie terjatuh, lututnya membentur trotoar.


Seline membanting rem, ban mobilnya berdecit keras.


Mobil berhenti beberapa meter dari mereka. Samuel berdiri di depan Annie, napasnya terengah-engah. Dia menatap Seline dengan mata penuh amarah.


"Apa yang Lo lakuin, Seline?" Ujar Samuel dengan suara rendahnya, penuh ancaman.


Seline keluar dari mobil, wajahnya merah, matanya berkilat tajam.


"Apa yang gue lakuin? Ini semua karena Lo, Samuel! Lo khianatin gue buat dia?" dia menunjuk Annie dengan gemetar.


"Gue gak akan biarin cewek murahan ini hancurin hidup gue!" Teriak Seline


Samuel menggenggam tangan Annie yang gemetar, membantu gadis itu berdiri. Dia berdiri tegak, menjadi tameng bagi Annie.


"Gue yang salah, bukan dia. Kalau mau nyakitin lakuin itu sama gue, bukan Annie." Ujar Samuel.


Seline menatap mereka dengan tatapan yang hampa, sebelum akhirnya masuk ke mobilnya dan pergi, meninggalkan jejak ban yang membekas di jalan basah.


Itulah salah satu adegan novel yang membuatnya naik pitam setelah membacanya.


"Kurang ajar si Samuel!"


"Bjir, nama antagonisnya sama kayak nama gue," gumamnya kesal sambil memutar bola matanya.


Ia membaca dengan cepat, mengomentari setiap adegan yang membuat emosinya memuncak.

"Gila, ini si Seline ngapain masih ngejar-ngejar Samuel? Harusnya dia sama Adelio, dong!" bentaknya, meski tahu tak ada yang mendengar.


Waktu berlalu tanpa terasa, hingga akhirnya ia tiba di halaman terakhir novel itu. Amarahnya meledak ketika membaca endingnya.


"Novel apaan ini?! Samuel bahagia sama Annie, sedangkan Seline dipenjara padahal bukan salahnya?!" Seline melempar buku itu ke ujung tempat tidur, lalu menghempaskan tubuhnya ke bantal.


"Mending gue tidur daripada mikirin novel nggak jelas ini," gumamnya sambil memejamkan mata beberapa saat kemudian ia pun memasuki alam mimpi.

***


Matahari mulai menampakkan sinarnya di sebuah ruangan yang berada di rumah sakit terdapat seorang gadis yang tak sadarkan diri.


Beberapa saat kemudian netra yang terpejam perlahan terbuka. Cahaya yang masuk dari sela-sela tirai membuat matanya menyipit mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk.


Kepalanya terasa berat, tubuhnya bahkan terasa kaku.


Gadis itu memandang sekeliling nya dengan linglung. Ruangan putih dengan bau antiseptik.


Lihat selengkapnya