Seline gadis itu tidak kembali ke kelas melainkan ke Rooftop sekolah. Ia berdiri menikmati hembusan angin yang menerpa wajah cantiknya hingga ia memejamkan matanya.
"Seline" sebuah suara menyapa telinganya.
Sontak Seline yang tadinya menutup mata membuka matanya perlahan. Dan melihat seorang cowok tinggi yang amat dibencinya.
Cowok itu Samuel.
Seline mendongak menatap tepat ke mata Samuel.
Samuel yang ditatap seperti itu membalas tatapan Seline beberapa detik mereka bertatapan hingga Seline memutus kontak mata mereka.
"Ada urusan apa lagi Lo sama gue" tanya Seline jengah dengan Samuel. Padahal ia sudah menjauh dari Samuel tapi cowok itu terus menganggunya.
"Seline ada hubungan apa Lo sama Adelio, Jangan bilang ini cara Lo biar gue tertarik sama lo!" tuduh Samuel
"Apa urusannya sama Lo, mau gue ada hubungan sama Lio" jawab Seline sambil berjalan meninggalkan Samuel. Ia benar-benar emosi mendengar tuduhan Samuel. Cowok itu terlalu percaya diri. Padahal Seline sungguh membenci cowok itu.
"Lo itu masih tunangan gue Seline!" bentak Samuel sambil berlajan mendekati Seline. Cowok itu mencekal tangan Seline.
"Lepas! Gue gak peduli" tukas Seline berusaha melepaskan cengkraman tangan Samuel.
"Seline! Trik apapun yang Lo buat gak akan bikin gue cinta sama Lo. Jadi stop bertingkah kaya gini!"
Samuel pun melepaskan cengkraman nya pada tangan Seline.
"Heh pede banget Lo Samuel! Gue bakalan putusin pertunangan kita." Gadis itu segera pergi meninggalkan Samuel dengan emosi.
Samuel cowok itu terdiam. Mana mungkin yang dikatakan Seline itu terjadi. Cowok itu berpikir Seline pasti hanya mengancam akan memutuskan pertunangan mereka.
***
Malam harinya Seline sedang berada di kamarnya ia harus segera bersiap-siap untuk bertemu dengan keluarga Samuel. Tadi Edward memberitahunya bahwa malam ini akan diadakan pertemuan dua keluarga.
Gadis itu sedang memilih pakaian yang akan dikenakannya.Pilihan Seline jatuh ke dress berwarna hitam yang terlihat elegan. Cewek itu memutuskan memakainya dan ia memoles wajahnya dengan make up tipis yang menambah kadar kecantikannya.
Cewek itu melihat ke meja riasnya disana ada sebuah cincin. Itu adalah cincin pertunangannya dengan Samuel.
Seline mengambil cincin itu dan memutuskan untuk memakainya.
Tok tok
"Seline kamu sudah siap sayang"
"Udah mah." Seline berjalan menuju keluar kamarnya dan melihat Elena